Suara.com - Thom Haye membongkar peran Nova Arianto yang berstatus asisten pelatih di Timnas Indonesia era Shin Tae-yong. Siapa sangka, peran yang dimilikinya amat vital bagi tim Garuda.
Seperti yang diketahui, Nova Arianto tengah menjadi buah bibir di kalangan pecinta sepak bola Tanah Air dalam beberapa waktu belakangan ini.
Hal ini tak lepas dari kiprahnya yang berhasil membawa Timnas Indonesia U-17 lolos ke Piala Dunia U-17 2025 lewat jalur kualifikasi di kancah Piala Asia U-17 2025.
Pelatih berusia 48 tahun itu mampu membawa Garuda Muda ke Piala Dunia U-17 2025 pasca tampil apik di fase grup hingga lolos ke perempatfinal Piala Asia U-17 2025.
![Gelandang Timnas Indonesia, Thom Haye saat menjalani latihan perdana di Sydney, Asutralia, Selasa (18/3/2025) malam waktu setempat. [Kitagaruda.id]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/19/88821-timnas-indonesia-thom-haye.jpg)
Tergabung di grup C, Timnas Indonesia U-17 besutannya itu mampu menyapu bersih tiga laga di fase grup dengan kemenangan atau rekor sempurna 100 persen.
Tak tanggung-tanggung, Zahaby Gholy dkk mampu menang 1-0 atas Korea Selatan U-17, menang 4-1 atas Yaman U-17, dan menang 2-0 atas Afghanistan U-17.
Kesuksesan Timnas Indonesia U-17 ini membuat nama Nova Arianto dielu-elukan. Bahkan, pria yang dulunya dijuluki ‘Suster Ngesot’ itu dianggap sebagai pelatih lokal terbaik saat ini.
Siapa sangka, anggapan jika Nova Arianto pelatih lokal terbaik di Indonesia saat ini juga diakui oleh gelandang Timnas Indonesia senior, Thom Haye.
Bahkan, Thom Haye mengungkapkan peran vital Nova Arianto semasa masih menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia era Shin Tae-yong. Peran vital apa itu?
Baca Juga: STY ke Nova Arianto: Nggak Usah Ambil Lisensi A Pro, Belajar Sama Saya Saja
Kunci Set Pieces Timnas Indonesia
Dalam Podcast bikinannya, The Haye Way, Thom Haye menceritakan pengalamannya saat bekerja sama dengan Nova Arianto di Timnas Indonesia.
Gelandang Almere City itu menuturkan bahwa Nova Arianto punya peran vital sebagai asisten pelatih, yakni sebagai penanggung jawab dalam urusan bola mati atau Set Pieces.
“Iya saya bekerja dengannya di Timnas Indonesia dan dia bertanggung jawab banyak soal Set Pieces,” kata Thom Haye saat menjawab pertanyaan rekannya, Neal Petersen.
“Dia (Nova Arianto) orang yang sangat memiliki energi positif. Pria yang sangat bersemangat. Sangat senang melihatnya sebagai pelatih utama (Timnas U-17),” lanjutnya
Bahkan Thom Haye mengaku bahwa assist pertamanya di Timnas Indonesia, yakni saat melakoni debut di laga tandang kontra Vietnam, adalah berkat Nova Arianto.
Assist perdananya di Timnas Indonesia itu lahir dari situasi sepak pojok, di mana Thom Haye melepaskan umpan silang yang kemudian disambut tandukan Jay Idzes.
Karena peran vitalnya itu, Thom Haye mengaku ikut senang dengan prestasi yang diraih Nova Arianto bersama Timnas Indonesia U-17 dengan menembus Piala Dunia U-17 2025.
Sekadar informasi tambahan, Nova Arianto menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia sejak kedatangan Shin Tae-yong pada 2020 lalu.
Tercatat, ia juga menjadi asisten Shin Tae-yong di Timnas Indonesia kelompok umur, seperti Timnas U-19 dan juga U-23.
Karena menjadi salah satu orang kepercayaan Shin Tae-yong, PSSI pun menugaskan Nova Arianto sebagai pelatih Timnas Indonesia U-17 pada Februari 2024 lalu.
Profil Thom Haye
Thom Jan Marinus Haye, lahir di Amsterdam, Belanda, pada 9 Februari 1995, mewarisi darah Indonesia dari kakeknya yang berasal dari Solo dan neneknya dari Sulawesi Utara. Gelandang bertahan berusia 30 tahun ini dikenal dengan visi bermain yang cerdas, umpan-umpan akurat, dan kemampuan membaca permainan yang baik, hingga membuatnya dijuluki "The Professor" oleh para penggemar.
Karier Haye di Eropa cukup berwarna. Ia pernah membela AZ Alkmaar, Willem II, Lecce (Italia), ADO Den Haag, NAC Breda, dan SC Heerenveen sebelum akhirnya bergabung dengan Almere City di Eredivisie. Pengalamannya bermain di berbagai liga dengan gaya yang berbeda-beda memberikan fleksibilitas taktik bagi Timnas Indonesia. Kehadirannya di lini tengah memberikan keseimbangan antara pertahanan dan serangan, serta kemampuan untuk mendikte tempo permainan. Naturalisasinya yang rampung pada Maret 2024 menjadi angin segar bagi lini tengah Garuda yang membutuhkan kreativitas dan ketenangan.
(Felix Indra Jaya)