Suara.com - Timnas Indonesia tampaknya tak perlu jauh-jauh mencari hingga Eropa untuk mendapatkan pemain keturunan yang bisa dinaturalisasi guna membela skuad Garuda.
Pasalnya, ada satu pemain berdarah Bukittinggi yang tinggal di dekat Indonesia dan bisa dicomot PSSI untuk dinaturalisasi dan membela Merah Putih.
Adapun sosok pemain keturunan Bukittinggi yang Eligible membela Timnas Indonesia itu adalah pemain milik klub Malaysia, Kedah Darul Aman, yakni Muhammad Aron Danish.
Muhammad Aron Danish merupakan pemain yang lahir di Malaysia, tepatnya di Selangor. Orang tuanya sendiri merupakan warga negeri Jiran asli.
Hanya saja, pemain berusia 18 tahun itu memiliki darah Indonesia, tepatnya Bukittinggi, dari sang nenek yang berasal dari wilayah Sumatera Barat itu.
Karena darah dari sang nenek, Timnas Indonesia pun bisa mencoba membajak Aron Danish dari Malaysia untuk berseragam Merah Putih.
Lantas siapakah sosok Muhammad Aron Danish itu? Seperti apa kiprahnya dan apakah layak dirinya dilirik untuk membela Timnas Indonesia?
The Next Arif Aiman?

Muhammad Aron Danish merupakan pesepak bola keturunan Indonesia yang lahir di Selangor, Malaysia, pada 25 Januari 2007 atau saat ini berusia 18 tahun.
Baca Juga: Habis Dihubungi PSSI, Gelandang Berdarah Surabaya Langsung Menggila Cetak Dua Assist di Liga Jerman
Aron Danish, sapaannya, berposisi sebagai gelandang, entah itu gelandang tengah atau gelandang serang. Bahkan, ia juga bisa dimainkan sebagai winger.
Dilansir dari akun Instagram @futboll.indonesiaa, saat ini pemain yang dominan dengan kaki kiri itu tercatat membela Kedah Darul Aman U-20.
Kariernya sendiri bermula di tanah kelahirannya, di mana Aron Danish menimba ilmu dengan akademi bernama International Soccer Academy di Malaysia.
Setelah menimba ilmu di International Soccer Academy, Aron Danish melanjutkan kariernya ke PNSB FC yang merupakan bagian dari Selangor FC.
Kiprah Aron Danish bahkan berlanjut ke klub-klub Malaysia lainnya seperti Akademi Tunas Pertaling Perdana, Destiny FDC, dan Kuala Lumpur FC.
Seakan cukup menimba ilmu di Malaysia, Aron Danish sempat menyeberang ke Thailand dan menimba ilmu di BISP Cruzeiro Academy.
Kini, Aron Danish sudah kembali ke tanah kelahirannya, Malaysia, dan bermain untuk akademi salah satu klub Liga Super, yakni Kedah Darul Aman.
Di musim ini, Aron Danish sudah mencatatka 16 penampilan bersama Kedah Darul Aman U-20 dengan koleksi 1 gol dan 3 assist.
Catatan ini membuatnya bisa saja menembus tim utama Kedah Darul Aman FC musim depan, guna menambah kreativitas tim berjuluk Sang Kenari itu.
Dengan kemampuan Playmaking-nya sebagai gelandang serang dan winger kiri, banyak yang memprediksi bisa saja Aron Danish menjadi The Next Arif Aiman.
Arif Aiman sendiri merupakan pemain muda milik Johor Darul Ta’zim dan disebut-sebut sebagai pemain muda terbaik di Malaysia saat ini.
Profil Klub Kedah Darul Aman
Kedah Darul Aman Football Club, atau yang lebih dikenal dengan julukan Sang Kenari, merupakan salah satu kekuatan tradisional dalam kancah sepak bola Malaysia. Berbasis di Alor Setar, Kedah, klub ini memiliki sejarah panjang dan kaya, serta basis penggemar yang fanatik dan setia.
Didirikan pada tahun 1924 sebagai Asosiasi Sepak Bola Kedah (KFA), mereka telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perkembangan sepak bola di negeri jiran.
Perjalanan Sang Kenari di kompetisi domestik Malaysia diwarnai dengan berbagai pasang surut. Mereka telah merasakan manisnya gelar juara Liga Super Malaysia sebanyak tiga kali, membuktikan dominasi mereka di era yang berbeda.
Selain itu, empat gelar juara Liga Primer Malaysia (kasta kedua) juga menjadi catatan penting dalam sejarah klub, menunjukkan kemampuan mereka untuk bangkit kembali setelah mengalami degradasi.
Tidak hanya berjaya di liga, Kedah Darul Aman juga memiliki catatan mentereng di kompetisi piala domestik. Lima gelar Piala FA Malaysia dan lima gelar Piala Malaysia menjadi bukti kegigihan mereka dalam meraih trofi bergengsi.
Bahkan, mereka mencatatkan sejarah sebagai tim pertama yang meraih treble dua kali secara beruntun, yaitu pada musim 2006-2007 dan 2007-2008 di bawah arahan pelatih karismatik, Azraai Khor Abdullah. Raihan tiga gelar Piala Sumbangsih juga melengkapi koleksi trofi di lemari klub.
Stadion Darul Aman di Alor Setar telah menjadi saksi bisu perjuangan Sang Kenari selama beberapa dekade. Dengan kapasitas mencapai lebih dari 32.000 penonton, stadion ini selalu bergemuruh oleh dukungan para suporter setia yang dikenal dengan semangat Hijau Kuning mereka. Atmosfer yang diciptakan di stadion ini seringkali menjadi keuntungan tersendiri bagi tim tuan rumah dan momok bagi tim lawan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Kedah Darul Aman terus berupaya untuk kembali ke puncak kejayaan sepak bola Malaysia. Mereka telah melakukan berbagai pembenahan dalam struktur tim, mulai dari perekrutan pemain berkualitas lokal dan asing, hingga penunjukan pelatih dengan visi yang jelas. Di musim 2023, di bawah arahan pelatih saat itu, Aidil Sharin Sahak, mereka mampu menunjukkan performa yang cukup baik dengan menduduki posisi keempat di Liga Super Malaysia.
Aidil Sharin juga berhasil membawa tim melaju jauh di kompetisi piala, termasuk menjadi juara Piala FA Malaysia 2019 dan runner-up Piala Malaysia di tahun yang sama, serta menjadi runner-up Liga Super pada musim 2020 dan 2021. Mereka juga sempat mencapai babak semifinal Zona ASEAN di Piala AFC 2022.
(Felix Indra Jaya)