Cerita Pemain Keturunan Indonesia Miliano Jonathans: Rumahku Nerakaku

Galih Prasetyo Suara.Com
Selasa, 15 April 2025 | 13:43 WIB
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Miliano Jonathans: Rumahku Nerakaku
Pemain keturunan Indonesia, Miliano Jonathans menangis di akhir laga Vitesse vs Jong Utrecht. [Dok. voetbalprimeur]

Suara.com - Rumaku surgaku. Pernyataan ini sepertinya tidak berlaku untuk pemain keturunan Indonesia, Miliano Jonathans.

Pemain keturunan Depok ini memiliki cerita yang tak banyak diketahui orang tentang hubungan dengan sang ayah dan bagaimana Miliano Jonathans merasakan ketidaknyamanan berada di rumah.

Miliano Jonathans yang saat ini berkarier di FC Utrecht merasakan momen-momen tidak bahagia di rumah saat awal kariernya.

Hubungan Miliano Jonathans dengan sang ayah pun tidak baik-baik saja. Miliano Jonathans mengaku sang ayah, Dennis sangat keras mendidiknya.

Miliano bahkan mengaku sang ayah pernah tidak pernah berbicara sama sekali dengannya selama dua minggu.

"Ayahku tidak berbicara padaku selama dua minggu," kata Miliano pada Oktober 2024 seperti dilansir dari gld.nl

Miliano Jonathans. (instagram.com/milianojonathans)
Miliano Jonathans. (instagram.com/milianojonathans)

Hal ini lantaran Miliano sempat bermain buruk dan membuat sang ayah begitu kesal.

Menurut Miliano Jonathans kariernya di sepak bola dilalui dengan keringat, air mata dan darah.

Cara Dennis mendidik sang putra tidak selalu indah. Ada luka yang membekas di diri Miliano Jonathans.

Baca Juga: Siap Sumpah WNI, Calon Penyerang Timnas Indonesia Bawa FC Volendam Promosi ke Eredivisie

"Karierku banyak pasang surutnya," cerita Miliano. "Ayahku selalu mengawasi dan mengontrol,"

Lanjut Miliano, Dennis akan selalu memberikan kritikan keras kepadanya.

"Dia selau mengawasi saya untuk semua hal dan memberikan pendapat yang sangat kritis," lanjutnya.

Menurut Miliano, ia tidak pernah bisa bekerja sama dengan baik dengan sang ayah.

"Jika kondisi sedang tidak baik, saya harus bekerja keras. Aku hampir tidak bisa melakukannya dengan baik bersamanya," kata Miliano.

"Kenyataan bahwa kami adalah ayah dan anak terkadang sulit baginya untuk dipisahkan. Itu tidak selalu jadi momen yang menyenangkan,"

Miliano Jonathans mengaku ada satu momen dalam hidupnya, rumah bagai neraka baginya. Momen pahit itu terjadi saat ia berusia 16 tahun.

Saat itu, Miliano bertanding dan ada pemandu bakat dari tim nasional Belanda yang juga ikut menonton.

Sayangnya, Miliano saat itu bermain buruk. Apa yang terjadi kemudian?

"Saat saya tiba di rumah, semuanya kacau. Saya benar-benar menjerit. Dia benar-benar marah kepada saya dan saya rasa dia tidak berbicara kepada saya selama dua minggu. Itu bukan saat-saat yang menyenangkan," kenang Miliano.

Masih dari sumber yang sama, Miliano mengatakan bahwa ia belum bisa mengambil keputusan soal apakah mau membela Timnas Indonesia atau tidak.

"Saya sedang mendiskusikan tawaran itu kepada keluarga saya. Keluarga juga harus mendukung jika saya mengambil keputusan,"

"Sepak bola sangat hidup di Indonesia dan saya tentu melihatnya sebagai peluang yang luar biasa," kata Miliano.

Dennis Jonathans Masuk Islam

Ayah pemain keturunan Indonesia, Dennis Jonathans resmi menjadi mualaf di Jakarta. Ayah dari calon pemain naturalisasi, Miliano Jonathans itu mengucapkan dua kalimat syahadat di bulan Ramadan tahun ini.

Informasi mualafnya ayah pemain keturunan Indonesia itu disampaikan oleh tenaga ahli Menpora, Hamdan Hamedan di akun Instagram miliknnya.

"Alhamdulillah. Di bulan terbaik-bulan Ramadan yang penuh kebaikan-kita menyambut saudara baru dalam Islam: Bapak Dennis Jonathans," tulis Hamdan.

"Ya, sepakbola dan diaspora memang mempertemukan langkah kita. Namun, iman dan Islam-lah yang akhirnya menyatukan hati kita-selamanya."

Miliano Jonathans dan keluarganya dikabarkan sedang menuju Indonesia. Akan jadi pemain naturalisasi baru skuad Garuda? (Instagram/@deco_jonathans)
Miliano Jonathans dan keluarganya dikabarkan sedang menuju Indonesia. Akan jadi pemain naturalisasi baru skuad Garuda? (Instagram/@deco_jonathans)

Ucapan dua kalimat syahadat sebagai penandan seseorang masuk agama Islam dilantangkan Dennis di International Muallaf Center, Masjid Agung Sunda Kelapa, Rabu (26/3/2025).

Menurut Hamdan, proses pembacaan dua kalimat syahadat yang diucapkan oleh ayah Miliano Jonathans itu juga disaksikan oleh Fardy Bachdim.

"10 hari terakhir Ramadan menjadi saksi bahwa hidayah selalu datang tepat waktu-tak lebih cepat, tak lebih lambat. Ia senantiasa tepat menyapa hati yang tulus, dengan cara-Nya yang paling indah dan misterius," lanjut keterangan Hamdan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI