Suara.com - Pemain Timnas Indonesia, Sandy Walsh mengaku belum move-on melihat atmosfer laga kontra Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada 25 Maret lalu.
Laga tersebut membuat sang pemain merinding dan sulit dilupakan.
Ya, dalam pertandingan lanjutan Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia itu, Timnas Indonesia kalahkan Bahrain dengan skor tipis 1-0.
Bukan cuma dari segi pertandingan, melainkan atmosfer laga yang luar biasa.
Satu-satunya gol kemenangan di laga tersebut dicetak oleh Ole Romeny.
Tiga poin spesial setelah di laga sebelumnya tim asuhan Patrick Kluivert dibantai Australia dengan skor 1-5.
![Suporter Timnas Indonesia memberi dukungan saat pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (25/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/26/14440-timnas-indonesia-vs-bahrain-kualifikasi-piala-dunia-2026-timnas-dulu-baru-mudik.jpg)
Sandy Walsh sendiri baru diturunkan pada menit ke-74. Bek yang kini berseragam Yokohama F. Marinos di Liga Jepang itu menggantikan Kevin Diks.
Meski cuma sebentar, Sandy Walsh merasakan hal yang luar biasa. Ia berterima kasih karena Patrick Kluivert masih memberinya kepercayaan buat tampil di laga penting itu.
"Malam itu sangat spesial. Bahkan aku sekarang masih memikirkannya. Saya merinding dan itu sangat istimewa," kata Sandy Walsh dikutip dari kanal YouTube Marc Klok, Kamis (17/4/2025).
Baca Juga: Punya Tugas Ini di Seongnam FC, Shin Tae-yong Rekrut Pemain Timnas Indonesia?
Lebih lanjut, Sandy mengaku memang berdoa agar bisa diberi kesempatan bermain. Sebab, ia masih ragu karena belum tentu ia menjadi opsi Kluivert yang baru menukangi Timnas Indonesia.
Ia bersyukur diberi kesempatan juru taktik asal Belanda itu. Termasuk saat Timnas Indonesia dihabisi Australia di mana Sandy turun pada menit ke-66.
Namun sayangnya, Sandy Walsh tak bermain lama. Cedera memaksanya harus meninggalkan lapangan lalu digantikan Rizky Ridho pada menit ke-66.
"Saya berharap juga karena itu adalah pertama kalinya bermain dengan para staf pelatih baru," terang lelaki kelahiran Brussels, Belgia, 14 Maret 1995.
Untungnya cedera Sandy Walsh tidak serius sehingga dapat bermain di Stadion GBK. Baginya, tampil di venue legendaris Timnas Indonesia itu begitu luar biasa.
Dukungan suporter selalu meningkatkan motivasi bermain. Terlebih nyanyian suporter Timnas Indonesia yang selalu terngiang-ngiang di kuping pemain.
"Bagiku, sebanyak 19 caps bersama Timnas Indonesia, mungkin dari setengahnya bermain di kandang," ujar Sandy Walsh.
"Tapi tetap saja itu masih perasaan yang sangat istimewa setiap kali kali saya menginjak lapangan itu. Begitu banyak rasa lapar untuk bermain serta merasakan energi dari para penggemar. Itu sangat spesial bagiku. Aku sangat suka bermain di kandang, di SUGBK," pungkasnya.
Kans Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026
Langkah Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2026 masih berlanjut, meski penuh tantangan. Hingga matchday ke-8 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, skuad Garuda duduk di posisi keempat Grup C dengan 9 poin.
Mereka hanya tertinggal satu angka dari Arab Saudi di posisi ketiga, dan empat poin dari Australia yang menempati urutan kedua.
Dengan dua pertandingan tersisa—melawan China di Jakarta dan tandang ke markas Jepang—Indonesia masih punya kans untuk mengejar tiket langsung ke putaran final.
![Momen Gila Timnas Indonesia Bikin Bulu Kuduk Sandy Walsh Berdiri [Instagram Sandy Walsh]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/17/62424-timnas-indonesia.jpg)
Namun, perjuangan mereka tak hanya bergantung pada hasil sendiri, melainkan juga hasil dari pertandingan tim-tim pesaing.
Untuk bisa finis di posisi dua besar dan lolos otomatis ke Piala Dunia, Indonesia wajib menang di dua laga terakhir.
Tambahan enam poin akan membuat total poin mereka menjadi 15. Namun, hasil itu harus dibarengi dengan kegagalan Australia dan Arab Saudi dalam meraih poin maksimal.
Australia akan menghadapi dua lawan tangguh—Jepang dan Arab Saudi. Agar Indonesia bisa menyalip, Socceroos tak boleh mengoleksi lebih dari satu poin dari dua laga tersebut.
Namun, jika Australia menang atas Jepang pada laga ke-9, maka peluang Indonesia menyalip mereka langsung tertutup, apapun hasil lainnya.
Sementara itu, Arab Saudi masih akan bertemu Bahrain dan Australia. Dengan 10 poin di tangan, peluang mereka untuk naik ke posisi dua juga masih terbuka. Ini membuat persaingan menuju dua besar makin panas hingga laga terakhir.
Dengan banyaknya variabel di luar kendali, skenario paling masuk akal bagi Timnas Indonesia saat ini adalah mengamankan posisi ketiga atau keempat di klasemen akhir.
Meski tidak langsung meloloskan ke Piala Dunia, posisi tersebut akan membawa mereka ke babak play-off lanjutan dalam proses kualifikasi.
Artinya, hasil maksimal di dua laga sisa tetap krusial. Tiga atau bahkan enam poin dari China dan Jepang akan sangat menentukan nasib Garuda di perjalanan panjang menuju Piala Dunia 2026.