Suara.com - Calvin Verdonk menyerah. Menjelang berakhirnya musim kompetisi Eropa, berbagai isu transfer mulai memanas. Tidak hanya pemain-pemain dari liga-liga top, sejumlah nama dari timnas Indonesia juga ikut menjadi sorotan. Salah satunya adalah bek naturalisasi Indonesia, Calvin Verdonk, yang saat ini masih memperkuat NEC Nijmegen di Eredivisie Belanda.
Meskipun masih memiliki kontrak hingga tahun 2028 bersama NEC, Calvin Verdonk tidak menutup kemungkinan untuk mencoba tantangan baru di luar Belanda. Namun, ia telah memastikan dua negara yang tidak akan menjadi destinasi kariernya di masa depan: Inggris dan Portugal.
Pemain kelahiran 26 April 1997 ini mengakui bahwa keputusan terkait kelanjutan kariernya bukan semata-mata soal ambisi, tetapi juga berkaitan dengan kondisi fisik, kenyamanan pribadi, dan stabilitas finansial. Dalam sebuah wawancara bersama media Belanda, ia menyebutkan bahwa Premier League bukanlah pilihan realistis baginya.

Menurutnya, intensitas dan kecepatan permainan di liga Inggris terlalu tinggi, dan membutuhkan kondisi fisik yang luar biasa untuk bisa bersaing di sana.
Sebaliknya, Bundesliga Jerman menjadi salah satu liga yang masih dipertimbangkannya. Ia melihat kompetisi di sana masih memungkinkan bagi pemain seperti dirinya untuk beradaptasi.
Selain itu, Verdonk juga mempertimbangkan Serie A Italia dan La Liga Spanyol, meskipun ia belum terlalu mengenal karakter permainan di Serie A.
Untuk La Liga, ia melihat ada peluang terutama di klub-klub papan tengah dan bawah, karena minimnya pemain asal Belanda yang berkarier di sana.
"Saya rasa saya tidak sanggup bermain Liga Primer. Semuanya berjalan begitu cepat dan sangat membutuhkan fisik dengan banyak pertandingan. Mungkin di Bundesliga,” ujar Calvin Verdonk dikutip lama Forza NEC, dikutip Minggu (20/4/2025).
![Timnas Indonesia Calvin Verdonk saat menghadapi Bahrain dalam laga kedelapan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (25/3/2025) malam WIB. [Dok. PSSI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/27/20174-timnas-indonesia-calvin-verdonk.jpg)
Portugal secara tegas dikesampingkan oleh Verdonk. Ia memiliki pengalaman kurang menyenangkan saat memperkuat klub Primeira Liga, Famalicao, dari 2020 hingga 2022.
Baca Juga: Pengamat Belanda: Thom Haye Melakukan Hal Bodoh
Masa itu bertepatan dengan puncak pandemi COVID-19, yang memperparah kesulitan adaptasinya. Minimnya komunikasi karena perbedaan bahasa dan kultur membuatnya merasa asing, bahkan di luar lapangan.
Faktor kenyamanan pribadi ternyata menjadi hal krusial bagi Verdonk. Ia mengungkapkan bahwa kondisi non-teknis seperti hubungan sosial dan suasana tempat tinggal sangat berpengaruh terhadap performanya di atas lapangan.
Di Belanda, ia merasa nyaman dan hal itu tercermin dari penampilannya yang stabil bersama NEC Nijmegen.
Sebagai salah satu pemain keturunan yang menjadi bagian penting timnas Indonesia, masa depan Verdonk cukup dinantikan oleh para penggemar.
Meski belum ada tawaran konkret dari klub luar, namun wacana kepindahan tetap terbuka mengingat usianya yang kini menginjak 28 tahun—fase yang kerap menjadi titik penentu bagi pesepakbola untuk mengambil keputusan besar dalam kariernya.

Seiring dengan meningkatnya perhatian terhadap pemain diaspora di skuad Garuda, banyak klub yang mulai melirik potensi para pemain seperti Verdonk.
Apalagi dengan performanya yang konsisten di Eredivisie dan pengalaman internasional yang terus bertambah bersama timnas Indonesia.
Jika benar-benar pindah, Verdonk kemungkinan besar akan memilih liga dengan ritme kompetisi yang seimbang antara tuntutan teknis dan ruang adaptasi.
Bundesliga atau La Liga menjadi dua pilihan yang cukup masuk akal mengingat gaya permainan dan peluang yang bisa dimanfaatkan oleh pemain Belanda.
Namun untuk saat ini, Verdonk masih fokus bersama NEC dan ingin menyelesaikan musim dengan hasil yang memuaskan. Keputusan besar soal masa depan kariernya kemungkinan baru akan diambil setelah musim kompetisi 2024/2025 berakhir.