Yevhen Budnik meski cukup aneh dengan fasilitas di stadion, ia mengatakan bahwa level kompetisi Liga 1 cukup bagus.
Ia tegaskan bahwa bagi orang Indonesia,sepak bola adalah agama. Itu yang membuat kompetisi di Liga 1 sangat menarik dan kompetitif.
"Jujur saja, itu cukup bagus. Dan suasanya wow. Ada 40-50 ribu di stadion. Bagi merea, sepak bola adalah agama," ucapnya.
"Saya pikir tim-tim papan tengah Indonesia sebanding dengan tim-tim Ukraina yang lebih rendah. Selain itu di sana jga banyak pemain asing, termasuk pemain Brasil. Jadi sepak bola di sana levelnya bagus," kata Yevhen Budnik.
Selain soal fasilitas sepak bola, Yevhen Budnik menceritakan soal pengalamannya di luar lapangan sepak bola.
Menurut Yevhen Budnik, ia cukup terheran-heran dengan cara makan orang Indonesia. Menurutnya, mayoritas orang Indonesia makan tidak menggunakan alat makan.
"Semua orang di sana mayoritas adalah Muslim. Hanya di Bali, dunianya berbeda. Mentalitas di sana berbeda, mereka makan langsung dengan tangan. Semuanya berbeda. Tapi itu pengalaman yang sangat menarik," ungkapnya.
Lebih lanjut, pemain yang kini melanjutkan karier di Yunani bersama Digenis Ypsona mengatakan bahwa secara komunikasi tidak ada masalah besar dengan orang lokal Indonesia.
"Ya tentu saja saya berkomunikasi dengan mereka. Tidak ada masalah komunikasi di tim mana pun. Sejujurnya saya bisa saja tetap tinggal di Indonesia, tetapi COVID datang dan klub berhenti membayar. Itulah sebabnya saya harus pergi," ucapnya.
Baca Juga: Eks Arsenal Jebolan Liga 1 Aneh dengan Cara Makan Orang Indonesia