Suara.com - Pelatih Kiper Timnas Indonesia, Sjoerd Woudenberg, secara mengejutkan menghapus fotonya bersama kiper keturunan Indonesia, Cyrus Margono, yang sempat diunggah di akun Instagramnya.
Pada awalnya, Sjoerd Woudenberg terpantau mengunggah foto bersama Cyrus Margono. Pelatih asal Belanda itu memantau langsung kualitas kiper keturunan Indonesia itu yang kini berkarier di Liga Kosovo bersama FK Dukagjini.
“Sebagai pelatih kiper, tugas saya adalah memantau setiap kemungkinan untuk @timnasindonesia (Timnas Indonesia) @pssi (PSSI),” bunyi pernyataan Woudenberg di instagram pribadinya, @sjoerb_woudenberg, dikutip Kamis (24/4/2025).
“Hari ini, saya menjalani sesi yang sangat bagus dengan @cmargono (Cyrus Margono). Mari kita lihat apa yang akan terjadi di masa mendatang,” lanjut mantan pelatih penjaga gawang Dewa United tersebut.
Akan tetapi, tiba-tiba netizen dikejutkan dengan menghilangnya unggahan foto Sjoerd Woudenberg bersama Cyrus Margono tersebut. Ada banyak sekali speksulasi yang muncul dari komentar netizen.
Namun demikian, Sjoerd Woudenberg akhirnya memberikan klarifikasinya terkait keputusannya menghapus foto tersebut. Hal itu terungkap dalam sebuah tangkapan layar yang diunggah akun @futboll.indonesiaa.
Dari keterangan tersebut, keputusan Sjoerd menghapus foto memang didasari maksud yang cukup beralasan. Sebab, dia tidak ingin terkesan terlalu memberikan perhatian kepada beberapa kiper saja.
“Tentu saja Anda bisa bertanya. Saya juga menghapus foto bersama Emil. Bukan maksud saya untuk memusatkan begitu banyak perhatian pada satu atau dua penjaga gawang,” tulis Sjoerd dalam tangkapan layar tersebut.
“Karena, setiap penjaga gawang itu penting. Itulah sebabnya, saya menghapus kedua foto tersebut. Jika Anda melihat foto-foto lainnya, selalu ada semua penjaga gawang bersama-sama,” lanjutnya.
Baca Juga: Miris! Ole Romeny Tak Pernah Main Lagi Bersama Oxford United Usai Cetak Gol Bunuh Diri
Sebab, menurut eks pelatih kiper Dewa United tersebut, perhatian ekstra yang diberikan kepada setiap penjaga gawang bisa berakibat negatif karena menimbulkan tekanan yang sama besarnya.
“Dan semua perhatian ekstra itu juga akan memberikan tekanan ekstra kepada penjaga gawang. Dan itu bukan yang saya inginkan,” tulis dia.
Belakangan ini, Sjoerd Woudenberg memang terpantu tengah melakukan beberapa kunjungan di Eropa. Dia memperlihatkan beberapa momen mengunjungi para penjaga gawang Timnas Indonesia di klubnya masing-masing.
Sebelum munculnya sosok Cyrus Margono, Sjoerd Woudenberg sempat menyambangi kiper Timnas Indonesia lainnya, Emil Audero. Tampaknya, perjalanan ini dimaksudkan untuk memantau langsung para penjaga gawang itu.
Sebab, skuad Merah Putih tidak bisa menurunkan Maarten Paes yang terkena sanksi akumulasi kartu kuning saat menghadapi China pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 mendatang.
Profil Cyrus Margono
Lahir di Amerika Serikat pad 9 November 2001 lalu, Cyrus Ashkon Margono memiliki darah Indonesia dari sang ayah, Johan Margono yang berasal dari Bali. Sementara itu, ibunya adalah seorang wanita asal Iran.
Cyrus sudah mulai tertarik dengan sepak bola sejak usianya masih tiga tahun. Kala itu, ia sering melihat anak-anak yang lebih besar darinya bermain sepak bola. Alhasil, Cyrus pun mencoba ikut bermain bola saat berumur empat tahun.
Karir Cyrus di lapangan hijau bermula ketika ia mengikuti New York Soccer Club dan Mat Oval Academy. Saat itu, ia sempat dipercaya ikut membela tim Kentucky Wildcast sebelum akhirnya pindah ke tim universitas Denver, yaitu Denver Pioneers.
Saat berusia 20 tahun, Cyrus mendapat kesempatan untuk bergabung dengan klub Panathinaikos B di Yunani. Ini adalah tim cadangan klub besar Panathinaikos yang berlaga di Liga Super Yunani 2.
Meski saat itu potensinya terlihat, Cyrus hanya tercatat bermain 17 kali dalam tiga musim. Alhasil, di bulan Juli 2024 lalu, ia dilepas oleh klub tersebut sehingga saat ini berstatus tanpa klub.
Setelah mendapatkan status sebagai WNI, kala itu Cyrus terlihat bersemangat bergabung dengan Timnas Garuda. Namun, sampai saat ini belum rezeki bagi dirinya untuk memperkuat Garuda.
Kontributor: Muh Faiz Alfarizie