Kesombongan Simone Inzaghi Jadi Biang Kerok Inter Dibantai AC Milan

Galih Prasetyo Suara.Com
Jum'at, 25 April 2025 | 00:39 WIB
Kesombongan Simone Inzaghi Jadi Biang Kerok Inter Dibantai AC Milan
Kata Fabio Capello: Kesombongan Inzaghi Bikin Inter Dipermalukan AC Milan [Tangkap layar Youtube]

Suara.com - AC Milan sukses melangkah ke final Coppa Italia. Anak asuh Sergio Conceicao itu di leg kedua babak semifinal menghajar tim sekota Inter Milan tiga gol tanpa balas, Kamis (24/4) dinihari WIB.

Eks pelatih AC Milan, Fabio Capello punya pandangan tersendiri dari hasil Derby della Madonnina itu. Menurut Capello, kekalahan dari Inter tak lepas dari sikap sombong yang ia lihat dari pelatih Simone Inzaghi.

Menurut Capello di kolom yang ia tulis di La Gazzeta dello Sport, Inter sebenarnya punya kans untuk bisa memimpin di babak pertama. Namun AC Milan bermain dengan kepercayaan diri tinggi dan punya tekad kuat.

Ditegaskan oleh Capello, kekalahan Inter terletak pada mental para pemain. Menurutnya, pemain Inter seperti sedikit kehilangan sentuhan pasca mereka bisa mengalahkan Bayern Munich di Liga Champions.

"Banyak yang akan berbicara tentang kelelahan, tapi saya pikir ini masalah mental. Saya tidak akan terkejut jika juara bertahan kehilangan sedikit sentuhan setelah kemenangan atas Bayern Munich," ungkap Capello.

"Saya berharap kemenangan atas Bayern Munich bukan jadi tujuan akhir dari pemain Inter, tetapi sebagai titik awal untuk sesuatu yang lebih penting,"

"Saya merasakan sedikit kesombongan bahkan dalam pemilihan pemain yang dilakukan Inzaghi," jelas eks pelatih Real Madrid tersebut.

Menurut Capello, rotasi yang dilakukan oleh Inzaghi seperti menggambarkan bahwa pelatih Inter Milan itu meremehkan Coppa Italia.

"Ia melakukan rotasi dalam derbi yang hampir seperti laga final. Kali ini ia tampaknya meremehkan Coppa Italia," kata Capello.

Baca Juga: Jay Idzes Tegaskan Siap Gabung Klub Besar Eropa

Tak hanya Inzaghi yang kena semprot oleh Fabio Capello. Eks pelatih Italia itu juga menyebut bahwa AC Milan musim ini belum mencapai hasil maksimal meski lolos ke final Coppa Italia.

AC Milan saat ini berada di posisi kesembilan klasemen Serie A Italia dan itu membuat mereka bisa tak main di Liga Champions musim depan.

"Bahkan mengalahkan Bologna di Roma (final Coppa Italia) tidak akan menyelematkan musim ketika Anda bahkan tidak berjuang untuk tempat di Liga Champions,"

"Memenangkan trofi jelas lebih baik daripada tidak samasekali. Tetapi apakah itu cukup untuk bisa mempertahankan posisi Sergio Conceicao?" ungkap Capello.

AC Milan Lawan Bologna di Final Coppa Italia

AC Milan melaju ke partai final Piala Italia seusai menghajar Inter Milan 3-0 pada leg kedua semifinal di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Kamis dini hari WIB.

Pada pertandingan ini AC Milan meraih kemenangan atas Inter Milan berkat gol dari Luka Jovic (2) dan Tijjani Reijnders, demikian catatan Coppa Italia.

Berkat kemenangan ini, AC Milan lolos ke partai final dengan keunggulan agregat 4-1, setelah pada leg pertama hanya mampu bermain imbang 1-1 di San Siro.

Selanjutnya AC Milan akan menghadapi pemenang laga semifinal lainnya antara Bologna kontra Empoli di partai final Piala Italia, 14 Mei mendatang.

Secara statistik sebenarnya Inter Milan lebih unggul dengan 16 tendangan yang tiga di antaranya tepat sasaran dan memiliki 56 persen penguasaan bola, namun AC Milan dapat tampil efektif.

Inter mengambil inisiatif menyerang ketika pertandingan dimulai dan menciptakan peluang melalui upaya Matteo Darmian yang tendangannya melebar tipis ke sisi kiri gawang.

Selanjutnya giliran Federico Dimarco yang menciptakan peluang untuk Inter lewat tendangan ke arah gawang, akan tetapi bola masih membentur tiang gawang Milan.

Meski mendapatkan gelombang serangan dari Inter, Milan berhasil unggul terlebih dahulu melalui gol yang dicetak Luka Jovic setelah menerima umpan Alejandro Jimenez sehingga skor berubah menjadi 1-0 pada menit 36.

Memasuki babak kedua, Inter langsung berupaya untuk menyamakan kedudukan, akan tetapi Milan yang berhasil menggandakan keunggulan lewat gol kedua Luka Jovic sehingga skor berubah menjadi 2-0 pada menit 50.

Meski telah tertinggal dua gol, Inter terus berupaya untuk setidaknya memperkecil ketertinggalannya dan sempat menciptakan peluang lewat sundulan Stefan de Vrij yang masih dapat diselamatkan kiper Milan Mike Maignan.

Walau terus berupaya memangkas ketertinggalannya, Inter harus rela kembali kebobolan akibat gol dari Tijjani Reijnders yang tendangannya tak dapat dibendung kiper Josep Martinez dan membuat skor berubah menjadi 3-0 pada menit 85.

Pada waktu yang tersisa, Inter terus berusaha untuk setidaknya memperkecil ketertinggalannya, namun hingga peluit panjang dibunyikan, skor 3-0 untuk kemenangan Rossoneri tetap bertahan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI