Suara.com - Indonesia batal menjadi tuan rumah ASEAN Women's Championship 2025. Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga mengungkap masalahnya.
Arya Sinulingga mengatakan ASEAN Womens Championship 2025 berpotensi bentrok dengan kejuaraan-kejuaraan lain. PSSI sudah mengajukan kepada AFF agar pelaksanaan kejuaraan ini dimajukan hingga Mei 2025, namun ditolak.
AFF tetap ingin menggulirkan ASEAN Womens Championship 2025 sesuai jadwal, yakni pada Agustus mendatang. Nah, pada bulan tersebut ada beberapa kejuaraan yang juga berlangsung di Indonesia.
Satu di antaranya pada Agustus nanti akan berlangsung Piala AFF U-16 di mana Indonesia juga dipercaya sebagai tuan rumah. Karena berpotensi adanya tumpang tindih, PSSI memutuskan batal jadi tuan rumah.
"AFF sebenarnya menawarkan untuk menyelenggarakan di Indonesia," kata Arya Sinulingga kepada awak media.

"Bersama dengan Putri AFF U-16, tetapi kami kemarin karena padatnya jadwal di bulan Agustus kami minta (ASEAN Women's Championship 2025) pindah bulan Mei karena Agustus ada AFF U-16," sambungnya.
Arya menjelaskan PSSI tidak mau ambil risiko karena padatnya jadwal di Agustus 2025. Oleh sebab itu, Indonesia lebih memilih batal jadi tuan rumah ASEAN Women's Championship.
"Kami tidak mau ada bentrok, kami minta pindah bulan Mei, AFF tidak mau. Karena tidak mau ya sudah. Karena kami juga tidak mau bertabrakan," ujar Arya menambahkan.
AFF akhirnya menunjuk Vietnam sebagai tuan rumah ASEAN Women's Championship 2025. Turnamen itu akan berlangsung pada 6 hingga 19 Agustus mendatang.
Baca Juga: Keren! Dua Gol Pemain Timnas Indonesia Masuk Nominasi Terbaik Piala Asia U-17 2025
Terdapat delapan tim yang menjadi peserta turnamen ASEAN Women's Championship 2025, di antaranya Australia, Kamboja, Indonesia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Rencananya, ASEAN Women's Championship 2025 akan dihelat di Stadion Lach Tray yang berada di Kota Haiphong. Stadion tersebut dapat menampung hingga 20 ribu penonton.
Stadion Lach Tray sendiri dikenal sebagai salah satu venue bersejarah di Vietnam dan sering menjadi lokasi pertandingan internasional.
Fasilitas di stadion ini telah diperbarui beberapa tahun terakhir demi memenuhi standar turnamen regional.
Dengan Vietnam sebagai tuan rumah, timnas putri Indonesia dipastikan akan melakoni seluruh pertandingan mereka di kandang lawan.

Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi skuad Garuda Pertiwi yang kini tengah dalam masa persiapan menuju turnamen tersebut.
Meski batal menjadi tuan rumah, PSSI tetap berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada tim nasional putri. Persiapan teknis dan pemusatan latihan diproyeksikan tetap berjalan sesuai rencana demi mencapai hasil maksimal di Vietnam nanti.
Pelatih timnas putri Indonesia juga diharapkan dapat memanfaatkan waktu yang ada untuk membangun tim yang solid dan kompetitif, mengingat lawan-lawan yang akan dihadapi memiliki reputasi kuat di kawasan Asia Tenggara.
Antusiasme suporter tanah air pun masih diharapkan tetap tinggi meski turnamen tidak digelar di Indonesia. Dukungan dari jarak jauh tetap bisa menjadi penyemangat bagi para pemain yang akan berjuang membawa nama bangsa di level internasional.
Sementara itu, jadwal lengkap dan pembagian grup ASEAN Women's Championship 2025 masih menunggu konfirmasi resmi dari AFF.
Namun, melihat komposisi peserta yang ada, persaingan diprediksi berlangsung ketat, terutama dengan kehadiran Australia yang kini menjadi anggota penuh AFF dan selalu menjadi lawan tangguh dalam setiap turnamen.
Timnas putri Indonesia sendiri masih terus melakukan pembenahan, baik dari sisi teknis permainan maupun regenerasi pemain.
Sejumlah pemain muda mulai dipantau dan dipersiapkan untuk mengisi skuad, dengan harapan bisa menambah kekuatan dan memberikan kejutan dalam turnamen nanti.