-
Ballon d’Or lahir 1956, awalnya hanya untuk pemain Eropa lalu berkembang jadi penghargaan global.
-
Fakta unik: Matthews pemenang pertama, Yashin satu-satunya kiper, Cannavaro bek terakhir, Messi kolektor terbanyak.
-
Barca dan Madrid klub dengan pemenang terbanyak, aturan lama membuat banyak legenda non-Eropa tak kebagian.
Suara.com - Ballon d’Or adalah salah satu penghargaan individu paling prestisius dalam dunia sepak bola.
Sejak diciptakan oleh majalah France Football pada tahun 1956, ia terus menjadi tolok ukur kehebatan seorang pemain terbaik di level klub dan internasional.
Sejarah Singkat
Awal mula (1956–1994): Pada awalnya, Ballon d’Or hanya diberikan kepada pemain yang berasal dari klub di Eropa.
Hanya wartawan dari negara-negara anggota UEFA yang memilih.
Perubahan (1995): Tahun 1995 aturan dirubah sehingga pemain dari mana pun yang bermain di klub Eropa bisa ikut serta (tak harus dari Eropa).
Ini membuka peluang bagi pemain Amerika Latin atau Afrika yang bermain di klub Eropa untuk memenangkan penghargaan.
Era global dan perubahan format voting: Sejak sekitar 2007, Ballon d’Or benar-benar menjadi penghargaan global; tak hanya pemain,
tapi jurnalis dari banyak negara dapat memilih.
Baca Juga: Sesumbar Lamine Yamal: Kalau Gagal Menang Ballon d'Or, Berarti Saya Belum Mau
Beberapa tahun bahkan melibatkan pelatih, kapten tim nasional, tergantung aturan saat itu.
Penghargaan tambahan dan kategori baru: Seiring berkembangnya sepak bola, ditambahkan juga kategori untuk wanita (Ballon d’Or Féminin), untuk pemain muda (Kopa Trophy), untuk penjaga gawang (Yashin Trophy), top skor (Gerd Müller Trophy), dan penghargaan sosial seperti Socrates Award.
Fakta Unik dan Menarik
Beberapa fakta menarik dari sejarah Ballon d’Or:
Stanley Matthews adalah pemenang pertama pada 1956. Pemain asal Inggris ini memenangkan Ballon d’Or setelah musim yang mengesankan bersama Blackpool.
Lev Yashin, kiper legendaris asal Uni Soviet, adalah satu-satunya penjaga gawang yang pernah memenangkan Ballon d’Or (1963).