Suara.com - Akhir pekan ini akan menjadi momen bersejarah bagi dunia sepak bola, terutama bagi penggemar di Indonesia. Dua pemain Timnas Indonesia akan berhadapan langsung dengan dua legenda hidup sepak bola dunia: Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
Pertandingan yang dinanti-nanti ini akan mempertemukan Lionel Messi dengan Maarten Paes di ajang Major League Soccer (MLS), serta Cristiano Ronaldo dengan Sandy Walsh dalam kompetisi Liga Champions Asia Elite.
Pertarungan sengit antara Inter Miami dan FC Dallas dijadwalkan berlangsung di Stadion Chase pada Minggu (27/4) malam waktu setempat atau Senin (28/4) pagi WIB.
Lionel Messi, sang megabintang asal Argentina, akan memimpin lini serang Inter Miami. Di sisi lain, Maarten Paes yang merupakan kiper utama FC Dallas, dipastikan akan menjadi penghalang utama Messi mencetak gol.
“Messi adalah striker luar biasa. Ini akan menjadi tantangan besar bagi saya jika diberi kesempatan tampil,” ungkap Paes, menunjukkan antusiasmenya menghadapi sosok yang pernah merajai Eropa.
Melihat peran kunci keduanya di tim masing-masing, duel antara Messi dan Paes sangat mungkin terjadi sejak menit pertama.
Ronaldo vs Sandy di Liga Champions Asia: Ujian Berat di Lini Belakang

Di laga lain yang tak kalah bergengsi, Al Nassr akan menjamu Yokohama F. Marinos pada hari yang sama. Cristiano Ronaldo, ujung tombak Al Nassr, kemungkinan besar akan bertemu langsung dengan Sandy Walsh yang memperkuat lini belakang klub Jepang tersebut.
Sandy kerap diposisikan sebagai bek tengah, posisi yang secara alami akan membuatnya berhadapan langsung dengan Ronaldo.
Baca Juga: Jadwal Pertandingan Sandy Walsh vs Cristiano Ronaldo di Perempat Final AFC Champions 2024/2025
Namun, peluang tampil Sandy sedikit dipertanyakan karena ia tidak dimainkan pada laga terakhir Yokohama F. Marinos melawan S-Pulse.
Meski demikian, baik Messi, Ronaldo, maupun Paes tampil sebagai starter dalam pertandingan terakhir klub mereka. Ini menandakan ketiganya punya peluang besar untuk kembali mengisi starting XI.
Jika skenario ideal terjadi, maka publik Indonesia akan disuguhkan pertandingan langka yang mempertemukan pemain-pemain Garuda melawan dua ikon sepak bola dunia dalam waktu yang hampir bersamaan.
Pertemuan antara pemain Timnas Indonesia dengan dua superstar dunia seperti Messi dan Ronaldo adalah momen langka yang tidak boleh dilewatkan.
Ini bukan hanya sekadar pertandingan biasa, melainkan simbol dari pencapaian pemain-pemain berdarah Indonesia di panggung internasional.
Dengan penampilan apik mereka sejauh ini, Maarten Paes dan Sandy Walsh punya kesempatan besar untuk menunjukkan bahwa pemain Indonesia mampu bersaing di level tertinggi.
Kita tunggu saja, apakah mereka akan sukses menghentikan langkah dua legenda besar dunia akhir pekan ini.
Profil Maarten Paes dan Sandy Walsh

Maarten Paes lahir di Nijmegen, Belanda pada 14 Mei 1998. Ia memiliki darah Indonesia dari garis keturunan sang nenek yang berasal dari Kediri, Jawa Timur.
Karier sepak bolanya berkembang pesat sejak usia muda dan ia sempat memperkuat klub-klub top seperti NEC Nijmegen dan FC Utrecht, sebelum hijrah ke FC Dallas di MLS.
Dengan tinggi badan 191 cm dan kemampuan refleks yang mumpuni, Paes disebut-sebut sebagai aset berharga bagi Timnas Indonesia, terutama dalam menghadapi ajang besar seperti Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Paes bahkan sempat masuk daftar pemain MLS All-Star, sebuah penghargaan prestisius yang menunjukkan pengakuan terhadap performa gemilangnya.
Meskipun Messi dan Suarez absen di edisi tersebut, keberadaan Paes dalam skuad tersebut menjadi bukti kualitasnya di level internasional.
Sementara itu, Sandy Walsh lahir di Belgia pada 14 Maret 1995 dan memiliki latar belakang keturunan yang beragam. Ayahnya merupakan keturunan Inggris dan Irlandia, sementara ibunya memiliki garis keturunan Swiss, Belanda, dan Indonesia.
Nenek dari pihak ibu berasal dari Malang, sedangkan kakeknya berasal dari Surabaya, menjadikan Sandy memiliki akar kuat dengan tanah air.
Awalnya, Sandy berpeluang membela sejumlah timnas Eropa seperti Belgia, Inggris, Irlandia, Swiss, dan Belanda.
Namun, ia akhirnya memilih membela Indonesia setelah mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pelatih Shin Tae-yong dan Menpora Zainuddin Amali.
Sebelum memperkuat Yokohama F. Marinos, Sandy Walsh bermain untuk KV Mechelen di Belgia. Keputusannya bermain di Jepang membuka lembaran baru dalam kariernya, sekaligus membawa pengaruh positif bagi performanya di tim nasional.
Kontributor : Imadudin Robani Adam