Suara.com - Shayne Pattynama mengalami penurunan drastis dalam nilai pasar terbarunya.
Update terbaru menunjukkan market value Shayne Pattynama turun dari Rp5,21 miliar menjadi Rp4,35 miliar.
Penurunan ini tercatat saat Shayne memperkuat klub Belgia, KAS Eupen, di Liga 2 Belgia.
Tidak hanya Shayne, pemain abroad lainnya, Joey Pelupessy, juga mengalami penurunan nilai yang sama.
Joey Pelupessy, yang saat ini bermain untuk Lommel SK, turun dari Rp5,21 miliar ke Rp4,35 miliar.
Turunnya harga pasar Shayne Pattynama memperkuat anggapan bahwa performanya sedang mengalami kemunduran.
Sejak pindah ke KAS Eupen, Shayne memang kesulitan mendapatkan menit bermain reguler.
Padahal, sebelumnya Shayne menjadi salah satu bek kiri andalan Timnas Indonesia.
Penurunan performa ini membuat namanya mulai jarang disebut dalam bursa pemain timnas.
Baca Juga: PSSI Jadikan Coach Mochi Tameng dalam Kasus Djenna de Jong? Kritik Tak Digubris
Selain itu, persaingan di posisi bek kiri Timnas Indonesia kini semakin ketat.
Nama-nama seperti Pratama Arhan dan Calvin Verdonk kini lebih sering dipercaya pelatih Shin Tae-yong.
Kondisi ini tentu menjadi tantangan besar bagi Shayne untuk kembali bersaing di level timnas.
Jika performanya tidak segera membaik, bukan tidak mungkin Shayne akan semakin meredup di kancah internasional.
Kini menarik dinanti, apakah Shayne Pattynama bisa bangkit dari keterpurukan ini.
Asa Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026
![Shayne Pattynama memakai jersey tandang terbaru Timnas Indonesia garapan Erspo. [Dok. Ig/erspo.official]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/04/98124-shayne-pattynama-memakai-jersey-tandang-terbaru-timnas-indonesia-garapan-erspo.jpg)
Sementara itu, Timnas Indonesia tengah bersiap menghadapi lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Skuad Garuda dijadwalkan menjalani laga penting menghadapi tim kuat, China, dalam pertandingan kesembilan putaran ketiga kualifikasi.
Menurut jadwal resmi dari FIFA, duel panas tersebut akan digelar pada Kamis, 5 Juni 2025, dengan waktu kick-off pukul 20.45 WIB.
Pertandingan ini menjadi spesial karena dilangsungkan satu malam sebelum Hari Raya Idul Adha yang diperkirakan jatuh pada 6 Juni 2025, sehingga diharapkan akan mendapat dukungan besar dari para suporter.
Meski belum diumumkan secara resmi, kemungkinan besar pertandingan akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, yang selama ini menjadi kandang utama timnas dalam ajang internasional.
Laga melawan China menjadi sangat penting karena akan menentukan nasib Indonesia di klasemen Grup C. Saat ini, skuad asuhan pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert, berada di peringkat keempat dengan koleksi sembilan poin.
Mereka tertinggal empat poin dari Australia yang menempati posisi kedua—batas terakhir untuk lolos otomatis ke putaran final Piala Dunia 2026.
Indonesia masih menyisakan dua laga krusial. Setelah menjamu China, mereka akan melawan Jepang di laga tandang pada 11 Juni 2025. Jepang sendiri sudah memastikan tiket ke putaran final dengan koleksi 20 poin dan belum terkalahkan di grup ini.
Menghadapi lawan tangguh seperti Jepang tentu bukan perkara mudah. Oleh karena itu, kemenangan atas China di laga kandang menjadi harga mati jika Indonesia ingin menjaga peluang melaju lebih jauh dalam kualifikasi ini.
Kondisi Shayne Pattynama yang tengah menurun dan persaingan ketat di timnas menjadi bagian dari tantangan besar yang dihadapi Garuda.
Di sisi lain, laga melawan China bisa menjadi momen kebangkitan—baik untuk Shayne secara individu jika diberi kesempatan, maupun bagi timnas secara keseluruhan.
Para penggemar sepak bola Indonesia tentu berharap Shayne bisa kembali menemukan performa terbaiknya dan memperkuat lini belakang timnas seperti sebelumnya.
Dengan atmosfer dukungan penuh di kandang sendiri dan semangat menuju Piala Dunia, laga melawan China bisa menjadi titik balik penting.
Kontributor : Imadudin Robani Adam