Klub Liga 1 Masih Ada yang Tunggak Gaji Pemain, PT Liga Indonesia Baru Buka Suara

Rabu, 30 April 2025 | 12:13 WIB
Klub Liga 1 Masih Ada yang Tunggak Gaji Pemain, PT Liga Indonesia Baru Buka Suara
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus saat bincang-bincang dengan awak media di Jakarta, Selasa (6/2/2024). [Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha]

Suara.com - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus buka suara soal masih ada klub Liga 1 2024/2025 yang menunggak gaji pemain. Dari pihak operator akan melakukan pendampingan serta membuat aturan baru untuk musim depan agar tak terjadi lagi.

Sekadar informasi, tunggakan gaji pemain bahkan pelatih merupakan tanggung jawab penuh. Di Liga 1 yang sejatinya sudah harus mapan, ternyata ada klub menunggak gaji.

Ferry mengatakan PT LIB sejatinya sudah mencoba membuat aturan supaya tidak ada klub yang menunggak gaji. Salah satunya adalah dengan membatasi pengeluaran klub tidak lebih dari Rp50 miliar.

Potret duel Persib Bandung vs PSS Sleman di pekan ke-30 BRI Liga 1. (persib.co.id)
Potret duel Persib Bandung vs PSS Sleman di pekan ke-30 BRI Liga 1. (persib.co.id)

Angka tersebut berlaku untuk seluruhnya termasuk gaji pemain, transfer pemain, hingga nilai kontrak. Dari situ LIB bisa memantau sejauh mana kemampuan klub dalam hal keuangan.

Kami ada salary cap. Kalau dari salary cap sampai sejauh ini tidak ada yang melanggar karena kami mempunyai financial control," kata Ferry Paulus beberapa waktu lalu.

"Kami sudah melakukan verifikasi. Selain itu, kalau melihat belakangan ini, pembayaran sponsor kepada klub juga mengalami kemunduran," sambungnya.

Lebih lanjut, Ferry Paulus menyebut ada beberapa faktor yang membuat klub terlambat bayar upah pemain dan klub. Salah satunya adalah terlambatnya pencairan dana dari sponsor.

Kemudian merosotnya angka penonton langsung di stadion. Ini sangat mempengaruhi finansial klub selama satu musim.

Potret pertandingan Bali United kontra PSM Makassar di putaran pertama BRI Liga 1 2024/2025. (ligaindonesiabaru.com)
Potret pertandingan Bali United kontra PSM Makassar di putaran pertama BRI Liga 1 2024/2025. (ligaindonesiabaru.com)

"Hasil dari penjualan tiket juga tidak memadai sehingga cash flow klub juga kesulitan. Untuk musim depan karena masalah tunggakan gaji, sebenarnya kami hanya bisa melakukan pendampingan," jelasnya.

Baca Juga: PSSI Siap Cabut Larangan Suporter Tandang, tapi Ogah Tanggung Risiko Tragedi Kanjuruhan Terulang

Ferry Paulus mengatakan pihaknya akan mencoba membuat perubahan musim depan. Namun, mantan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI itu belum bisa menjelaskannya secara detail.

"Musim depan kami akan melakukan perbaikan. Jadi, satu di antaranya adalah kewajiban kontribusi klub, selain ditingkatkan, kewajiban mereka juga memberikan kontribusi kepada kami," katanya menambahkan.

"Untuk memastikan tunggakan gaji tidak lagi terjadi. Jadi, musim depan kami akan menerapkan seberapa besar pendapatan klub, sebesar itulah yang bisa dikeluarkan oleh klub," tutupnya.

Sejumlah tim kini dilaporkan menunggak gaji pemainnya. Salah satu yang menjadi sorotan adalah PSIS Semarang setelah sejumlah pemain buka suara yaitu Vitinho dan Roger Bonet.

Vitinho, gelandang asal Brasil, merupakan bagian dari skuad Mahesa Jenar pada musim 2022/2023. Sementara itu, Roger Bonet Badía atau yang akrab disapa Ruxi, sempat memperkuat PSIS pada putaran pertama Liga 1 musim 2023/2024 sebelum dilepas di bursa transfer paruh musim.

Ketika Bonet speak up terkait tunggakan gajinya, manajemen Mahesa Jenar hanya merespons secara normatif.

"Sama seperti yang kemarin, kami akan fokus pada pemain yang ada," ucap Yoyok Sukawi selaku CEO PSIS kepada awak media.

Persoalan ini menambah daftar panjang kasus keterlambatan atau ketidakpatuhan pembayaran gaji di lingkungan klub Liga 1.

Padahal, dalam regulasi yang dikeluarkan oleh PSSI dan PT LIB, klub peserta kompetisi profesional wajib memenuhi semua kewajiban kontraktual, termasuk pembayaran gaji pemain dan pelatih.

PSIS Sendiri kini sedang berusaha bangkit dari keterpurukan. Mereka terancam turun kasta ke Liga 2 musim depan.

PSIS Semarang duduk di posisi 17 klasemen sementara Liga 1 dengan 25 poin. Tersisa empat pertandingan lagi di mana Mahesa Jenar harus terus sapu bersih kemenangan agar tidak degradasi.

Persaingan di zona bawah cukup ketat. Selain PSIS Semarang, PSS Sleman, Semen Padang, Barito Putera, Persis Solo dan Madura United berupaya menjauhi zona merah.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI