Performa tersebut menunjukkan potensi besar yang dimiliki Romeny, baik untuk masa depan Oxford United maupun timnas Indonesia. Ia kini menjadi simbol dari talenta diaspora yang bisa bersinar di pentas internasional jika diberi kesempatan dan ruang berkembang.
Pencapaian Oxford United di musim ini patut diapresiasi mengingat ketatnya persaingan di Divisi Championship. Sebagai kompetisi kasta kedua di Inggris, Championship dikenal dengan intensitas tinggi dan jadwal padat.
Banyak tim dengan sejarah besar berjuang di level ini, membuat setiap laga menjadi pertarungan yang tidak mudah.
Fakta bahwa Oxford mampu bertahan, bahkan tanpa harus menunggu hasil pertandingan terakhir, menunjukkan bahwa proses dan kerja keras mereka membuahkan hasil.
Garry Rowett, dengan pengalamannya sebagai pelatih di berbagai klub, berhasil menanamkan mentalitas kuat pada para pemain, termasuk wajah-wajah baru yang datang di tengah musim.
Ke depan, tantangan Oxford United tentu akan semakin besar. Dengan fondasi yang telah dibangun, termasuk semangat tim yang solid dan dukungan fans yang setia, musim 2025/2026 bisa menjadi titik tolak menuju pencapaian yang lebih tinggi. Klub berharap bisa memperbaiki posisi klasemen dan secara bertahap menembus papan atas.
Romeny, dengan usianya yang masih muda dan kemampuan teknis yang terus berkembang, bisa menjadi bagian penting dari perjalanan itu. Tak hanya menjadi andalan lini depan, kehadirannya juga bisa membuka peluang pasar Asia Tenggara yang selama ini belum banyak digarap klub-klub Championship.
Melihat tren yang ada, transformasi Oxford United menuju tim yang lebih kompetitif sedang berjalan ke arah yang positif. Kombinasi pemain muda berbakat, strategi pelatih yang adaptif, dan pengelolaan klub yang mulai stabil, menjadi modal penting menghadapi musim-musim mendatang.
Baca Juga: Kenapa Carlos Pena Dipecat Persija Jakarta?