Memasuki babak kedua, Swansea kembali memimpin melalui Ronald Martins pada menit ke-57. Oxford tak tinggal diam dan merespons cepat melalui Michal Helik hanya lima menit kemudian. Ketika Marselino memasuki lapangan di menit ke-77, pertandingan berada dalam tensi tinggi.
Sayangnya, di menit ke-82, Swansea sempat unggul lagi melalui gol Liam Cullen. Namun, semangat juang Oxford terbukti luar biasa. Di masa injury time, tepatnya menit ke-90+3, Przemyslaw Placheta memastikan hasil imbang dengan gol penyeimbang.
Pertandingan ini bukan sekadar laga biasa bagi Marselino. Selain menjadi debutnya di kompetisi kasta kedua Liga Inggris, pertandingan ini juga menjadi bukti bahwa ia mulai mendapatkan kepercayaan dalam skuad utama Oxford United.

Secara tim, hasil imbang tersebut memastikan Oxford menutup musim dengan aman di posisi ke-17 klasemen akhir Championship, mengumpulkan total 53 poin dari 46 pertandingan.
Potensi Masa Depan Marselino Ferdinan di Inggris
Debut Marselino di Liga Inggris tentu membuka peluang lebih besar bagi kariernya di Eropa.
Kiprahnya bersama Oxford United dapat menjadi jembatan untuk menembus level yang lebih tinggi, mengingat Championship kerap menjadi batu loncatan bagi pemain muda berbakat ke Premier League.
Bagi sepak bola Indonesia, keberhasilan Marselino merumput di Inggris menunjukkan bahwa pemain lokal mampu bersaing di liga internasional. Keberadaannya di kompetisi seperti Championship juga menjadi motivasi bagi generasi muda lainnya untuk mengikuti jejak serupa.
Dengan usianya yang masih sangat muda dan kemampuan teknis yang terus berkembang, Marselino Ferdinan memiliki peluang untuk menjadi pemain Indonesia yang berkiprah di level tertinggi sepak bola Eropa dalam waktu dekat.
Baca Juga: Pemain Timnas Indonesia yang Bisa Jadi Rebutan di Bursa Transfer Liga Eropa, Ada Rizky Ridho