Suara.com - Persaingan menuju puncak klasemen Liga 1 musim 2024/2025 akhirnya mencapai klimaks. Persib Bandung secara resmi dinobatkan sebagai juara setelah hasil imbang 3-3 antara Persebaya Surabaya dan Persik Kediri di Stadion Brawijaya, Senin (5/5), memastikan raihan poin Persib tak terkejar.
Laga antara Persebaya dan Persik berlangsung dengan tensi tinggi sejak awal peluit babak pertama. Kesempatan emas sempat muncul pada menit ke-18 ketika striker Persik, Ramiro Fergonzi, menerima umpan silang dari sisi kanan. Namun, sontekannya masih melenceng tipis di sisi kanan gawang Persebaya, membuang peluang untuk membuka keunggulan.
Justru Persebaya yang sukses mencetak gol lebih dahulu pada menit ke-34. Tembakan jarak jauh Bruno Moreira dari luar kotak penalti meluncur deras dan menghujam gawang Persik, membawa Persebaya unggul 1-0. Wasit Muhammad Iqballuddin sempat meninjau tayangan VAR untuk memastikan keabsahan gol tersebut, dan akhirnya gol tetap disahkan.
Namun keunggulan itu tak bertahan lama. Persik memberikan reaksi cepat hanya empat menit berselang. Serangan balik cepat dimanfaatkan dengan baik oleh Fergonzi yang melihat celah ketika kiper Persebaya, Andhika Ramadhani, meninggalkan posnya. Bola disepak tenang ke gawang kosong, mengubah skor menjadi 1-1.
Drama belum berhenti. Menjelang babak pertama berakhir, Persebaya kembali memimpin melalui aksi brilian Flavio Silva di menit ke-45. Setelah mengecoh satu pemain bertahan Persik, Flavio melepaskan tembakan kaki kiri yang gagal diantisipasi kiper Leo Navacchio. Skor 2-1 menutup babak pertama dengan keunggulan untuk tim Bajul Ijo.
Memasuki babak kedua, Persebaya semakin agresif. Mereka langsung menambah keunggulan di menit ke-47 lewat gol Malik Risaldi. Menerima umpan matang hasil tendangan bebas Francisco Rivera, Malik sukses menuntaskannya dengan sontekan ke sisi kanan gawang, memperlebar jarak menjadi 3-1.
Namun semangat juang Persik belum padam. Ze Valente memperkecil ketertinggalan menjadi 2-3 di menit ke-53 melalui tendangan bebas yang sempat membentur tubuh Bruno Moreira sebelum menaklukkan Andhika Ramadhani. Bola berubah arah dan mengecoh penjaga gawang Persebaya.
Persebaya berupaya mempertahankan keunggulan dengan terus menekan lini belakang Persik. Flavio Silva kembali mengancam di menit ke-64, namun kali ini peluangnya berhasil digagalkan Andhika. Hingga menit-menit akhir, Persebaya masih mendominasi penguasaan bola, namun tak kunjung menambah gol.
Justru petaka datang di penghujung pertandingan. Di menit ke-90+6, Fergonzi menjadi mimpi buruk bagi Persebaya setelah mencetak gol penyeimbang. Skor imbang 3-3 menjadi akhir dari pertandingan dramatis yang mengguncang papan klasemen Liga 1.
Baca Juga: Ricky Nelson Ngeluh Persija Bapuk Lagi: Banyak Pemain Tidak Bisa...
Hasil imbang ini menjadi penentu nasib Persib Bandung. Dengan tambahan satu poin saja dari hasil laga ini, Persebaya gagal mengejar ketertinggalan poin dari Persib. Alhasil, klub kebanggaan warga Bandung itu dinobatkan sebagai juara Liga 1 musim ini.
Keberhasilan Persib menjadi juara menandai pencapaian gemilang bagi skuad asuhan pelatih yang sukses meramu strategi konsisten sepanjang musim. Mereka menunjukkan stabilitas dan kekuatan mental yang solid di tengah ketatnya persaingan kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Sebagai informasi tambahan, Liga 1 musim ini menyajikan persaingan sengit antara tim-tim papan atas. Persib, yang sejak awal musim menunjukkan konsistensi, berhasil mengatasi tekanan dari para pesaingnya seperti Borneo FC, Madura United, dan Bali United. Faktor penting lain yang menunjang keberhasilan Persib adalah kedalaman skuad serta dukungan penuh dari Bobotoh, suporter setia mereka.
Dengan berakhirnya laga antara Persebaya dan Persik, dan hasil imbang yang terjadi, maka tak ada lagi tim yang mampu mengejar poin Persib di klasemen akhir. Gelar juara pun resmi diboyong ke Kota Kembang.