Suara.com - Calvin Verdonk mengomentari performa klubnya, NEC NIjmegen, di musim 2024/25 yang dirasa tidak maksimal. Hal itu dia sampaikan dalam periode persiapan Timnas Indonesia vs China.
Timnas Indonesia akan melawan China dalam laga kesembilan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 5 Juni 2025.
Laga yang akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta ini sangat penting dalam upaya lolos ke Piala Dunia 2026.
PSSI merencanakan Timnas Indonesia akan menggembleng Calvin Verdonk cs alias melaksanakan training camp (TC) atau pemusatan latihan mulai 26 Mei di Bali.
Sebelum bergabung dengan skuad Garuda, Calvin Verdonk masih sibuk bersama NEC Nijmegen. Timnya terseok-seok sejak awal musim dan sulit menembus papan atas Eredivisie hingga akhirnya berkutat di papan tengah.
Dari 31 pertandingan yang sudah dilewati Nijmegen, skuad besutan Rogier Meijer ini baru meraih 9 kemenangan, 7 kali imbang, dan 15 kali menelan kekalahan.
Dengan sisa tiga pertandingan lagi sampai musim berakhir, NEC Nijmegen sudah dipastikan tak akan bisa menembus kompetisi Eropa.
Hasil yang didapatkan sejauh ini jauh dari pencapaian yang diraih NEC di musim 2023/24.
Mereka mampu finis di peringkat keenam dengan 53 poin dan hanya berjarak tiga angka dari Ajax Amsterdam di posisi terakhir perebutan menuju kompetisi Eropa.
Baca Juga: Proyek Naturalisasi Indonesia Targetkan Nama Besar, Media Vietnam: Bisa Mengancam!
Musim lalu NEC juga mampu menjadi runner-up Piala Belanda, sedangkan musim ini mereka terhenti di ronde kedua oleh Heracles Almelo.
Verdonk mengakui jika musim ini berjalan tidak mulus buat timnya sehingga merasa tidak ada alasan untuk senang.
“Tidak ada alasan untuk senang dan merayakan. NEC seharusnya tidak bermain aman. Klub ini harus bangkit,” ujar Calvin Verdonk.
“Kami punya pemain untuk bisa mewujudkan itu. Hanya saja, itu jarang terjadi di musim ini. Mungkin hanya beberapa pertandingan, tetapi secara keseluruhan musim ini tidak bagus,” jelas bek Timnas Indonesia itu.
Tidak hanya NEC Nijmegen yang tidak maksimal musim ini, torehan Calvin Verdonk juga menurun dibandingkan musim lalu.
Pemain berusia 28 tahun tersebut cuma menorehkan satu gol dan satu assist musim ini, sedangkan musim lalu mampu mencetak 2 gol dan 2 assist.
Masih ada sisa tiga pertandingan yang akan dilakoni oleh NEC Nijmegen di Eredivisie, Calvin Verdonk masih ada kesempatan untuk setidaknya mengakhiri musim dengan catatan lebih baik.
Setelah bertugas di klubnya, Calvin Verdonk diprediksi akan langsung mengalihkan fokusnya untuk Timnas Indonesia.
Pada Juni mendatang, Timnas Indonesia bakal melakoni dua laga penting di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Jepang dan China.
Profil Calvin Verdonk
![Bek Timnas Indonesia, Calvin Verdonk cerita kegilaan fans sepak bola Tanah Air yang membuat dirinya bahkan kesulitan untuk sekedar ngopi bersama teman di pusat perbelanjaan. [Dok. IG Calvin Verdonk]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/21/88784-calvin-verdonk.jpg)
Calvin Verdonk merupakan salah satu pemain sepak bola keturunan Indonesia yang meniti karier profesional di Eropa. Lahir di Dordrecht, Belanda, pada 26 April 1997, Verdonk dikenal sebagai bek kiri dengan kaki dominan kiri dan tinggi badan 174 cm.
Meski tidak terlalu tinggi untuk ukuran pemain bertahan, kecepatan dan kecerdasan dalam membaca permainan menjadi senjata utamanya dalam menjaga lini pertahanan.
Darah Indonesia mengalir dalam dirinya melalui sang ayah, Ronald Alting Siberg, yang berasal dari Meulaboh, Aceh.
Latar belakang ini membuat nama Verdonk kerap dikaitkan dengan potensi memperkuat tim nasional Indonesia, meskipun hingga saat ini ia belum mengambil keputusan terkait status kewarganegaraannya di dunia sepak bola.
Verdonk memulai karier sepak bolanya di akademi Feyenoord Rotterdam, klub besar Belanda yang terkenal sebagai penghasil talenta muda berbakat.
Bakatnya yang menonjol sejak dini membuat Feyenoord memberikan kontrak profesional pertamanya pada April 2014.
Setahun kemudian, tepatnya pada 8 Maret 2015, ia menjalani debut di kompetisi tertinggi Belanda, Eredivisie, saat Feyenoord berhadapan dengan NAC Breda.
Namun, persaingan ketat di skuad utama membuat Verdonk kesulitan mendapatkan menit bermain reguler. Untuk meningkatkan jam terbang dan mengasah kemampuan, ia pun menjalani masa peminjaman ke sejumlah klub dalam beberapa musim berikutnya.
Pada musim 2016/2017, Verdonk dipinjamkan ke PEC Zwolle. Di klub ini, ia mendapat kesempatan bermain yang lebih konsisten dan menunjukkan kontribusi bukan hanya dalam bertahan, tetapi juga saat membantu penyerangan dari sisi kiri.
Penampilannya yang impresif bersama Zwolle turut meningkatkan reputasinya sebagai bek muda potensial di Belanda.
Usai masa peminjaman di Zwolle berakhir, Verdonk kembali dipinjamkan, kali ini ke NEC Nijmegen yang bermain di kasta kedua Liga Belanda, Eerste Divisie.
![Calvin Verdonk Jelang Lawan China Tidak Ada Alasan untuk Senang Sekarang. [Dok. IG Calvin Verdonk]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/06/36765-calvin-verdonk.jpg)
Bersama NEC, ia menjadi pilihan utama di lini belakang dan memainkan peran penting dalam upaya klub untuk meraih promosi ke Eredivisie. Pengalaman ini memperkuat mental bertandingnya, terutama dalam menghadapi duel satu lawan satu.
Kembali ke Feyenoord tidak serta-merta menjamin posisinya di tim utama. Untuk mencari menit bermain yang lebih konsisten, Verdonk menjalani masa peminjaman lagi ke FC Twente.
Bermain di level tertinggi kompetisi Belanda memberikan tantangan tersendiri, tetapi juga membantu mengasah kemampuannya dalam membangun serangan dari lini belakang serta memperkuat kontribusinya dalam bertahan.
Pada September 2020, Verdonk mencoba petualangan baru di luar Belanda dengan menandatangani kontrak empat tahun bersama klub Portugal, FC Famalicão.
Sayangnya, kesempatan bermain yang terbatas membuatnya sulit menampilkan performa terbaik. Hanya bertahan satu musim, ia memutuskan untuk kembali ke Belanda demi mendapatkan waktu bermain yang lebih stabil.
Agustus 2021 menjadi momen kembalinya Verdonk ke NEC Nijmegen, kali ini dengan status pinjaman. Penampilannya yang solid dan konsisten di lini belakang membuat NEC akhirnya memutuskan untuk mempermanenkannya pada Juli 2022. Ia menandatangani kontrak hingga tahun 2024 dengan opsi perpanjangan satu tahun.
Sejak saat itu, Verdonk menjadi bagian penting dari skuad utama NEC di Eredivisie. Performa stabilnya menjadikan ia salah satu bek kiri yang cukup disegani di kompetisi tersebut.
Selain kemampuannya dalam bertahan, kontribusinya dalam membangun serangan juga menjadi nilai tambah yang membuatnya terus dipercaya sebagai starter.
Kontributor: Aditia Rizki