"Kapan tim nasional China pernah aman? negara-negara Asia lainya yang tadinya kelas tiga terus bekerja keras untuk naik kelas," ungkap salah satu netizen China.
Namun, harapan naturalisasi itu sedikit tertunda setelah PSSI memastikan tidak akan melakukan program pada bulan Juni atau saat melawan China dan Jepang.
"Sekarang ini saat momen jeda internasional bulan Juni, Timnas Indonesia tidak akan memiliki pemain keturunan terbaru," kata anggota Exco PSSI Arya Sinulingga dalam kanal YouTube yang bertajuk Bebas Podcast dilansir Suara.com, Selasa (6/5/2025).
"Jadi kita telah putuskan untuk tidak menambah pemain naturalisasi untuk bulan Juni ini," tambah dia.
Arya menjelaskan, dari segi kualitas, pemain Timnas Indonesia ketika lawan Australia dan lawan Bahrain cukup memuaskan.
"Jadi tidak akan ada pemain baru dalam proses menuju bulan Juni, pemain kita kan udah jago-jago dan hebat-hebat itu," jelasnya.
"Kalaupun nanti nambah, kan paling nambah ketebalan (skuad) nanti aja. Sekarang dengan dua pertandingan terakhir kita nanti di round 3 ini dan target yang kita inginkan," tegas Arya Sinulingga.
Sebelumnya, Rumor soal Struijk membela Timnas Indonesia pun menimbulkan reaksi dari publik China. Mereka cukup heran mengapa sejumlah negara seperti Indonesia cukup mudah untuk naturalisasi seorang pemain.
"Mengapa begitu mudah bagi negara lain naturalisasi pemain, tetapi begitu rumit bagi negara kita?" komentar salah satu netizen China di pemberitaan mengenai Pascal Struijk.
Baca Juga: Tak Kunjung Selesai, PSSI Jelaskan Proses Naturalisasi Mauro Zijlstra
Secara skill dan kedewasaan di lapangan, Pascal Struijk terus meningkat. Bahkan di Leeds United, ia menjadi deputi kapten Ethan Ampadu.