Raphinha sempat membuat Barcelona memimpin untuk pertama kalinya di menit ke-87, namun Acerbi membawa pertandingan ke babak tambahan. Gol Frattesi di perpanjangan waktu akhirnya memastikan kemenangan bagi Inter.
Pelatih Simone Inzaghi memuji Barcelona sebagai lawan yang sangat tangguh dan menyebut perjuangan Inter selama dua leg sebagai kunci keberhasilan.
"Kita harus memuji Barcelona juga karena mereka adalah lawan yang sangat kuat," ujar Inzaghi.
"Butuh Inter yang luar biasa untuk bisa mencapai final. Saya sangat bangga dan senang menjadi pelatih mereka. Mereka memberikan segalanya di lapangan. Mereka pantas merayakan kesuksesan ini di stadion ini bersama para fans yang luar biasa."
Inzaghi menambahkan bahwa kondisi skuadnya tidak ideal menjelang laga ini, dengan Lautaro, Denzel Dumfries, dan Marcus Thuram baru pulih dari cedera, sementara Frattesi bahkan tidak berlatih sehari sebelumnya.
"Mereka tidak dalam kondisi 100 persen, jadi kami harus mengandalkan hati untuk melewati setiap rintangan," tambah dia.
Kemenangan ini membawa Inter ke final Liga Champions kedua dalam tiga tahun terakhir. Mereka akan menghadapi pemenang antara Arsenal dan Paris Saint-Germain di final yang digelar di Munich pada 31 Mei.
Inzaghi menegaskan bahwa timnya telah menunjukkan kemajuan signifikan dibandingkan final dua tahun lalu saat mereka kalah dari Manchester City.
"Kami sudah berkembang dalam dua tahun terakhir. Yang terpenting adalah perjalanan musim ini. Setelah mengalahkan Bayern Munich dan Barcelona, siapa pun lawannya di final nanti, itu pasti akan menjadi pertandingan yang hebat," tutup Inzaghi.
Baca Juga: Inter Milan Sepakat, Hentikan Lamine Yamal Jadi Kunci Bungkam Barcelona