Suara.com - Jelang duel penentuan melawan Barcelona di semifinal leg kedua Liga Champions, Inter Milan menegaskan strategi utama mereka: mematikan pergerakan Lamine Yamal. Pertandingan krusial ini akan digelar di Stadion Giuseppe Meazza, Rabu (7/5) dini hari pukul 02.00 WIB.
Laga sebelumnya di Camp Nou berakhir dengan skor imbang 3-3. Salah satu gol Barcelona tercipta lewat aksi individu luar biasa dari Lamine Yamal, yang kini menjadi perhatian utama skuad Nerazzurri.
Bek andalan Inter, Alessandro Bastoni, menilai bahwa mengurangi pengaruh Yamal di lapangan adalah kunci utama untuk memastikan kemenangan di kandang sendiri.
“Kami harus menjaga dia dengan dua, bahkan tiga pemain seperti yang kami lakukan di leg pertama. Jika tidak, dia akan mendapatkan ruang dan itu sangat berbahaya,” ujar Bastoni, dikutip dari Football Italia.
Bastoni menekankan bahwa meskipun fokus pada Yamal penting, Inter juga tidak boleh lengah terhadap pemain Barcelona lainnya yang memiliki kualitas merata di semua lini.
“Kami tidak bisa hanya fokus pada satu pemain. Barcelona punya banyak senjata mematikan,” tegasnya.
![Inter Milan meraih satu poin pada matchday pertama Liga Champions 2024/2025. Melawan Manchester City di Etihad Stadium, Kamis (19/9/2024). [x.com/Inter]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/09/19/20686-simone-inzaghi.jpg)
Pemain berusia 26 tahun itu juga mengungkapkan kekagumannya terhadap perkembangan pesat Yamal. Mereka sempat bertemu sebelumnya di Euro 2024 saat Italia dikalahkan Spanyol. “Dia sudah mencapai level yang luar biasa di usia yang sangat muda. Menurut saya, dia salah satu pemain terbaik dunia saat ini,” ujar Bastoni.
Hal senada diungkapkan oleh pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi. Ia menyebut bahwa menghentikan Yamal menjadi tantangan tersendiri.
“Sangat sulit menghentikannya. Kami harus memutus suplai bola ke dia, tapi itu bukan hal mudah di era sepak bola modern,” ujar Inzaghi dalam konferensi pers.
Baca Juga: Drama 6 Gol di Liga Champions! Barcelona Dipaksa Imbang 3-3 oleh Inter Milan
Selain fokus pada Yamal, Inter juga menghadapi kekhawatiran lain terkait kondisi fisik striker andalan mereka, Lautaro Martinez. Penyerang Argentina itu belum kembali berlatih sejak mengalami cedera hamstring pada leg pertama pekan lalu.
“Lautaro masih kami pantau. Dia belum berlatih sejak pertandingan terakhir melawan Barcelona. Keputusan akan diambil bersama tim medis dan pemain itu sendiri,” kata Inzaghi. Dalam laga sebelumnya, Lautaro terpaksa digantikan oleh Mehdi Terami di babak kedua.
Peran Lautaro sangat vital bagi Inter, terutama karena ia telah mencetak tujuh gol di Liga Champions sejak awal tahun, termasuk dua gol penting di perempat final kontra Bayern Muenchen. Namun, Inzaghi menegaskan tak akan memaksakan pemain yang tidak dalam kondisi 100 persen.
“Tidak mungkin pemain yang tidak fit bisa memberi kontribusi maksimal, bahkan hanya untuk 25 menit terakhir,” tambahnya.
Sementara itu, Lamine Yamal terus menunjukkan performa luar biasa. Di musim ini saja, pemain berusia 17 tahun itu telah mencatatkan 15 gol dan 24 assist dari 50 penampilan di semua kompetisi.
Di leg pertama, ia bukan hanya mencetak gol indah, tetapi juga dua kali membuat bola membentur tiang gawang, menciptakan mimpi buruk bagi lini belakang Inter.