Selamat Tinggal, Dean James Akan Diganti Kurang dari 30 Hari Lagi dari Timnas Indonesia

Rabu, 07 Mei 2025 | 15:08 WIB
Selamat Tinggal, Dean James Akan Diganti Kurang dari 30 Hari Lagi dari Timnas Indonesia
Selamat Tinggal, Dean James Akan Diganti Kurang dari 30 Hari Lagi dari Timnas Indonesia (ig Dean James)

Suara.com - Timnas Indonesia menghadapi tantangan besar jelang dua laga krusial di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dua pemain andalan lini belakang, Kevin Diks dan Dean James, dipastikan diragukan tampil akibat mengalami cedera serius. Kondisi ini memaksa pelatih dan federasi sepak bola Indonesia memikirkan opsi alternatif untuk menjaga keseimbangan tim saat melawan China dan Jepang.

Skuad Garuda dijadwalkan menjamu China pada 5 Juni 2025 sebelum menghadapi Jepang di kandangnya pada 10 Juni 2025.

Kedua laga tersebut sangat penting untuk menentukan langkah Indonesia dalam mengamankan tiket ke babak berikutnya. Sayangnya, cedera yang dialami Diks dan Dean James membuat kekuatan timnas Indonesia terancam pincang.

Pemain timnas Indonesia, Dean James angkat trofi juara usai Go Ahead Eagles menang Piala KNVB. (Instagram/@dean11james)
Pemain timnas Indonesia, Dean James angkat trofi juara usai Go Ahead Eagles menang Piala KNVB. (Instagram/@dean11james)

Kevin Diks mengalami cedera hamstring ketika membela FC Copenhagen dalam laga melawan Brondby IF pada 13 April 2025. Berdasarkan informasi dari situs Transfermarkt, pemain bertahan berusia 28 tahun itu diperkirakan harus menepi hingga akhir Juni 2025.

Hal ini secara otomatis membuatnya tidak bisa bergabung bersama Timnas Indonesia dalam dua pertandingan kunci tersebut.

Nasib serupa dialami Dean James yang mengalami cedera hamstring saat memperkuat Go Ahead Eagles melawan FC Utrecht pada 6 April 2025.

Hingga awal Mei 2025, proses pemulihan pemain berusia 25 tahun itu masih berlangsung, dan belum ada tanda-tanda bahwa ia akan siap tampil dalam waktu dekat.

Absennya dua pemain naturalisasi ini jelas menjadi kerugian besar, mengingat keduanya selama ini menjadi pilar utama di lini pertahanan Indonesia. Namun, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan bahwa federasi telah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi kondisi ini.

Menurutnya, pemain pengganti sudah dipertimbangkan, dan akan dipilih dari skuad yang tersedia tanpa harus mendatangkan pemain naturalisasi baru.

Baca Juga: BI : Rupiah Masih Tunggu Kepastian Pertemuan China dan Amerika

Pemain Timnas Indonesia, Kevin Diks saat memperkuat FC Copenhagen (dok. tmssl.akamaized.net)
Pemain Timnas Indonesia, Kevin Diks saat memperkuat FC Copenhagen (dok. tmssl.akamaized.net)

“Memang, dengan cederanya Kevin Diks ataupun Dean James yang qualified ke sebelas pertama, ya memang perlu menjadi pertimbangan untuk pemain subtitusi,” kata Erick kepada wartawan, Selasa (6/5/2025).

Erick menegaskan bahwa setiap tim nasional harus memiliki kedalaman skuad yang memadai untuk mengantisipasi risiko cedera maupun padatnya jadwal kompetisi.

Ia menyoroti pentingnya regenerasi pemain dan kebutuhan akan tim yang memiliki kekuatan merata di semua lini, baik starter maupun cadangan.

Cedera dalam sepak bola memang menjadi bagian tak terhindarkan, terlebih saat pemain menjalani jadwal pertandingan yang padat bersama klub masing-masing.

Di sisi lain, kebutuhan untuk memiliki dua tim inti (2x11 pemain) dan bahkan pelapis di kelompok usia muda (3x11 pemain) dinilai menjadi solusi jangka panjang untuk memperkuat fondasi Timnas Indonesia.

Timnas Indonesia tergabung di Grup C babak ketiga zona Asia bersama tim-tim kuat seperti Jepang dan China. Oleh karena itu, setiap pertandingan menjadi sangat krusial, dan kehilangan pemain utama dapat memengaruhi performa secara keseluruhan.

Tim pelatih saat ini sedang melakukan evaluasi terhadap beberapa nama yang bisa menjadi pengganti ideal bagi Kevin Diks dan Dean James.

Fokus utama adalah memilih pemain yang sudah memiliki pengalaman internasional atau mereka yang tampil konsisten di kompetisi domestik seperti Liga 1 Indonesia.

Selain faktor kebugaran fisik, pelatih juga mempertimbangkan aspek taktik dan kecocokan posisi. Dalam pertandingan melawan tim-tim kuat seperti Jepang yang memiliki kecepatan tinggi dan kualitas teknik mumpuni, peran bek kanan dan kiri sangat vital untuk menjaga stabilitas pertahanan.

Langkah PSSI yang mengedepankan pembinaan jangka panjang mulai menunjukkan hasil melalui munculnya talenta-talenta muda potensial. Nama-nama seperti Pratama Arhan, Shayne Pattynama, dan beberapa pemain lain yang tampil baik di SEA Games maupun Piala Asia U-23 bisa menjadi opsi.

Situasi ini menjadi ujian bagi kedalaman skuad Garuda sekaligus bukti pentingnya sistem regenerasi yang terus berjalan. Jika mampu mengatasi krisis pemain ini dengan bijak, maka Timnas Indonesia berpeluang tetap tampil kompetitif melawan dua lawan berat tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI