Suara.com - PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi meminta kepada PSSI buat menugaskan wasit-wasit berkualitas dari Eropa untuk memimpin pertandingan BRI Liga 1 2024/2025.
Seperti diketahui, Liga 1 hanya tinggal menyisakan tiga pertandingan lagi di mana beberapa pertandingan akan berjalan krusial terutama di papan bawah.
Sejumlah tim seperti PSIS Semarang, PSS Sleman, Semen Padang, dan Persis Solo sedang berjuang buat lolos dari zona degradasi.
Oleh sebab itu dibutuhkan wasit berpengalaman dan tegas sehingga salah satu opsinya harus didatangkan dari Eropa.
“Kami sudah request sudah minta komite wasit, tetapi persisnya belum tahu, dan berharap saja bisa," kata Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru, Ferry Paulus kepada awak media.

“Sekarang (kompetisi di Eropa) sedang berjalan, ada UCL (UEFA Champions League) jadi tunggu saja,” jelas mantan direktur olahraga Persija Jakarta tersebut.
Selain sengit di posisi bawah, di papan utamanya peringkat kedua cukup ketat.
Peringkat dua masih diperebutkan oleh Dewa United FC, Persebaya Surabaya, Malut United, Borneo FC Samarinda, Bali United, Persija Jakarta, PSBS Biak, dan Arema FC.
Kemudian ada tujuh klub masih berjuang untuk terhindar dari degradasi yaitu Persik Kediri, Madura United, Persis Solo, Semen Padang, Barito Putera, PSS Sleman, dan PSIS Semarang.
Baca Juga: Jepang Berencana Rotasi Pemain di 2 Laga Sisa, tapi Timnas Indonesia Tetap Saja Dirugikan
Hadirnya wasit elit dari Eropa dinilai penting untuk menjaga integritas dan kualitas pertandingan. Terutama di laga-laga penentuan yang memiliki tensi tinggi.
Musim ini beberapa pertandingan krusial sebelumnya sempat menuai kontroversi karena keputusan wasit lokal yang dianggap tidak konsisten.
Langkah menghadirkan wasit asing bukanlah hal baru di Liga 1. Pada musim 2017 dan 2018, PSSI sempat mendatangkan pengadil lapangan dari Australia, Jepang, dan Iran untuk memimpin laga

Keputusan untuk meminta bantuan wasit Eropa juga menjadi sinyal kuat bahwa Liga 1 ingin meningkatkan standar dan reputasi di kancah internasional.
Banyak kalangan menilai bahwa transparansi dalam pengambilan keputusan serta kualitas wasit yang mumpuni akan berdampak besar pada kepercayaan publik terhadap kompetisi domestik.
Selain itu, kehadiran wasit asing bisa menjadi momen edukatif bagi perangkat pertandingan lokal agar dapat belajar langsung dari standar wasit internasional yang lebih konsisten dalam mengambil keputusan, terutama di situasi krusial.
Jika rencana ini berhasil, bukan tidak mungkin di masa depan PSSI dan LIB akan menjalin kerja sama jangka panjang dengan federasi-federasi sepak bola Eropa dalam hal pengembangan dan pertukaran wasit.
Empat Laga Liga 1 di Bulan Mei Akan Dipimpin Wasit Internasional
Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) kembali mendatangkan pengadil lapangan dari luar negeri untuk memimpin jalannya kompetisi Liga 1 pada Mei ini.
Total ada empat pertandingan yang akan dipimpin oleh wasit asing.
Hal ini disampaikan langsung oleh anggota Komite Wasit PSSI, Ogawa, yang menegaskan bahwa langkah ini bukan hanya untuk menjaga kualitas pertandingan, tetapi juga sebagai bagian dari proses pembelajaran.
"Empat laga bulan ini akan melibatkan wasit dari luar negeri," ujar Ogawa di GBK Arena beberapa waktu lalu.
"Namun, tujuan utama kami tetap pada aspek pembinaan. Kami ingin wasit-wasit Indonesia mendapatkan pengalaman berharga dari kehadiran wasit asing," sambungnya.
Ia menambahkan, keterlibatan wasit internasional tak berarti menyingkirkan peran wasit lokal.
Justru, momen ini dianggap sebagai peluang untuk meningkatkan standar kepemimpinan pertandingan dalam negeri.
Sejauh musim ini berjalan hingga pekan ke-31, sudah empat nama wasit dari mancanegara yang pernah memimpin laga Liga 1.
Mereka antara lain Ko Hyung-jin dari Korea Selatan, Muhammad Taqi asal Singapura, Adham Makhadmeh dari Yordania, serta Nazmi Nasaruddin yang berasal dari Malaysia.
Kehadiran mereka diharapkan dapat memberi dampak positif, baik bagi kualitas kompetisi maupun pengembangan wasit nasional di masa depan.