"Memberikan penghormatan kecil kepadanya (nenek) adalah hal yang kecil, sebuah kehormatan baginya," kata Maarten Paes.
"Saya tidak pernah menyesali keputusan itu, saya sangat menyukai sejauh ini. Ini adalah mimpi yang jadi kenyataan," tegasnya.
Maarten Paes pun mengungkapkan hubungan dekatnya dengan sang nenek, sehingga akhirnya mantap berseragam Merah Putih.
"Nenek saya adalah ibu baptis saya, jadi kami sering menjadi staf ketika saya masih kecil. Kami memasak makanan Indonesia bersama-sama," ujar kiper FC Dallas ini.
"Dan beliau menjadi guru sejarah saya di sekolah menengah. Selama pelajaran dari beliau, beliau bercerita tentang sejarahnya, kenangan indahnya di sana (Indonesia)."
![PSSI mengajukan banding ke AFC terkait kartu kuning yang diterima Maarten Paes di laga kontra Bahrain. Hukuman akumulasi kartu kuning yang membuat Paes absen lawan China pada Juni 2025 diharapkan bisa dicabut. [Dok. IG Maarten Paes]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/14/65887-maarten-paes.jpg)
"Tetapi juga tentang perang dunia kedua, saat beliau berada di kamp bersama Jepang. Kisah-kisah ini tidak pernah dibagikannya kepada siapa pun. Dan ikatan kami menjadi semakin kuat," sambungnya lagi.
Sejak menjadi WNI, Maarten Paes memberikan kemampuan terbaiknya menjaga gawang skuad Garuda.
Total sejauh ini, kiper 26 tahun tersebut sudah mengoleksi delapan caps bersama tim Merah Putih.
Dari delapan pertandingan yang sudah dilakoni, eks kiper FC Utrecht ini baru kebobolan 14 gol.
Baca Juga: Asnawi Mangkualam di Bali Bareng Marselino Ferdinan, Comeback ke Timnas Indonesia?
Akan tetapi, di laga melawan China Maarten Paes terpaksa absen menjaga gawang timnas Indonesia.