Suara.com - Pelatih Malut United, Imran Nahumarury, buka suara usai rekor tidak pernah kalah dalam 112 hari pasca menelan kekalahan 2-3 dari PSM Makassar dalam lanjutan BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion BJ Habibie Parepare, Sulawesi Selatan, Sabtu (10/5/2025).
Menurutnya, kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi anak asuhnya sekaligus pengingat bahwa sepak bola tidak selalu menang. Kekalahan ini juga bisa menjadi eveluasi untuk bisa menjadi lebih baik ke depannya.
"Ada pelajaran berharga di balik kekalahan dari PSM. Walau tidak sesuai harapan, hasil ini bagus untuk evaluasi kami. Sepak bola tidak selalu soal menang," kata Imran Nahumarury ketika dihubungi Antara, Minggu (11/5/2025).

Datang dengan rentetan hasil positif, 13 laga tanpa kekalahan, tak membuat Malut United terlena. Sejak awal, Safrudin Tahar dkk sudah mengetahui kekuatan PSM yang kerap kali menyulitkan.
Kekuatan PSM pun langsung terlihat di babak pertama. Skuad Juku Eja mampu melancarkan enam tembakan dengan dua di antaranya berbuah gol, masing-masing dari Abdul Rahman (15’) dan Achmat Fahrul Aditia (44’).
Imran mengatakan, kebobolan gol pada menit ke-15 murni merupakan kesalahan pemain Malut United karena kehilangan konsentrasi.
Malut United yang membawa ambisi meraih poin tak tinggal diam. Klub kebanggaan Maluku Utara ini dua kali menyamakan kedudukan melalui gol pemain muda kelahiran Parepare, Ahmad Wadil (33’) dan Frets Butuan (88’).
Wadil dan Frets kini masuk dalam daftar pencetak gol Malut United di Liga 1. Keduanya menciptakan momentum bersejarah dengan membukukan gol pertama untuk Malut United di divisi teratas sepak bola tanah air.

"Di babak kedua, kami membuat perubahan yang kemudian berjalan sangat baik. Kami pun bisa menciptakan beberapa peluang yang bisa menjadi gol, tapi juga ada yang tidak," kata Imran.
Baca Juga: Yuran Fernandes Disanksi Gegara Kritik, PSM Makassar Bakal Ajukan Banding?
Adapun Malut United tercatat melalukan dua tembakan tepat sasaran dari delapan kali percobaan sepanjang laga.