Suara.com - Kelompok suporter Persija Jakarta, The Jakmania kelihatan sudah gerah dengan kepemimpinan Mohamad Prapanca sebagai direktur tim dan Bambang Pamungkas alias Bepe sebagai manajer.
Kekecewaan tersebut dikeluarkan oleh The Jakmania dengan membentangkan spanduk bertuliskan 'Panca + BP = Sark System'.
BP yang dimaksud dalam spanduk ini adalah Bambang Pamungkas.

Spanduk tersebut terpampang jelas di tribun belakang gawang Jakarta International Stadium (JIS) saat Persija menjamu Bali United dalam laga pekan ke-32 Liga 1 2024/2025 yang berkesudahan dengan kemenangan 3-0 pada 10 Mei lalu.
Spanduk tersebut adalah bentuk kekecewaan The Jakmania terhadap manajemen Persija yang dipimpin oleh Mohamad Prapanca dan manajer tim Bambang Pamungkas.
Tidak sampai di situ, Jakmania kembali membentangkan spanduk yang kali in bertuliskan 'evaluasi atau angkat kaki, manajemen bobrok'.
Penampilan Macan Kemayoran musim ini memang bisa dikatakan mengecewakan di mana wajar jika Jakmania kesal.
Penampilan Rizky Ridho dan kawan-kawan turun naik padahal sempat bersaing di papan atas dalam perebutan gelar juara Liga 1 musim ini.
Selain itu, sempat ada isu internal yang mengatakan Persija sedang diterpa isu tunggakan gaji pemain.
Baca Juga: Eks Pemain Prancis Ini Cocok Jadi Pelatih Anyar Persija: Mantan Rekan Marc Klok

Akibatnya performa Persija Jakarta jadi mengalami pemerosotan dari yang awalnya bersaing dalam perebutan gelar juara, kini terlempar dari lima besar.
Untuk diketahui, manajemen Persija menargetkan musim ini harus finis di posisi empat besar dan kini berpotensi meleset.
Bahkan, belum lama ini mereka sudah memberhentikan Carlos Pena dari jabatan sebagai pelatih kepala dan menggantinya dengan Ricky Nelson untuk sementara.
Ricky Nelson menanggapi kritikan yang dilancarkan oleh The Jakmania saat laga melawan Bali United beberapa waktu lalu.
Ia tidak tahu apa yang menjadi kritikan dari suporter karena ini menjadi tugas manajemen tim.
"Soal kritik dari supporter, saya enggak tahu pasti supporter ini kan kayak apa, nyanyi-nyanyi seperti itu saya enggak tau pasti," kata Ricky Nelson kepada awak media.
Lebih lanjut, Ricky Nelson menyebut apa yang dilakukan The Jakmania bisa berdampak untuk Rizky Ridho dan kawan-kawan.
Namun, ia memastikan anak asuhannya lebih memilih fokus untuk dua pertandingan sisa di Liga 1, sementara urusan kritik The Jakmania biar manajemen yang atasi.
"Pengaruh gak buat kita? Ya ada pengaruhnya, ada juga gak," ujar mantan juru formasi Persipura Jayapura tersebut.
"Prinsip pemain dan tim pelatih kita yang berusaha untuk ya maksimal aja."
"Pengaruhnya seperti apa? Karena kita juga gak tau lah apa yang mereka tuntut gitu kan," terangnya.
Setelah dijamu PSS Sleman dalam laga pekan ke-33 Liga 1 musim ini di Stadion Maguwoharjo pada 17 Mei 2025, tim kesayangan Jakmania itu akan melakoni partai pamungkas kompetisi melawan Malut United pada 24 Mei mendatang.
Masih ada kans bagi Persija naik ke posisi empat besar meski sangat berat.
Saat ini Macan Kemayoran tertahan di peringkat enam klasemen sementara Liga 1 dengan 50 poin.
Selisih tiga poin dari Malut United yang kini duduk di peringkat kedua.
Persija wajib menang dua laga sisa sambil berharap tim-tim yang ada di atasnya menderita kekalahan.
"Jadi ya saya pikir itu biar manajemen aja menjawabnya."
"Kami tim pelatih berusaha untuk memfokus pemain untuk tetap di dua game kita selesaikan dengan baik," pungkas Ricky Nelson.