Suara.com - Susul mertua Pratama Arhan, Andre Rosiade kini giliran bos PSBS Biak Yan Mandenas yang ngadu kepada Ketua Umum PSSI Erick Thohir soal kepemimpinan wasit di Liga 1 2024/2025.
Itu setelah PSBS Biak tumbang 0-2 dari Persis Solo dalam laga pekan ke-32 Liga 1 2024/2025 di Stadion Lukas Enembe, Minggu (11/5/2025).
Dalam laga tersebut, dua gol yang Persis Solo dicetak oleh Fransiskus Alesandro Nimo Olepue pada menit ke-38 kemudian Ramadhan Sananta di menit 90+5.
Yan Mandenas merasa aneh dari kepemimpinan wasit dalam pertandingan tersebut yang tidak maksimal.
"Pertandingan hari ini PSBS melawan Persis Solo di Stadion Lukas Enembe saya merasa ada yang kurang dari kepemimpinan wasit," kata Yan Mandenas dilansir dari instagram pribadinya.
"Saya minta pak Erick Thohir benahi kinerja perangkat pertandingan di Indonesia karena Liga Indonesia akan semakin kalau perangkat pertandingan lebih baik."
Lebih lanjut Yan Mandenas berharap Erick Thohir bisa memperbaiki kinerja perangkat pertandingan agar Liga 1 bisa menjadi lebih bagus.
Ia menyebut jangan sampai ada yang merasa dirugikan seperti PSBS Biak karena membiayai sepak bola butuh uang banyak.
"Jadi tolong menugaskan perangkat-perangkat yang terbaik untuk memimpin pertandingan, supaya pertandingan demi pertandingan wasit fair, tidak merugikan tim tamu bahkan tim tuan rumah."
Baca Juga: Dicari PSSI, Patrick Kluivert Ketahuan Kibarkan Bendera Indonesia di Kandang Barcelona
"Kenapa karena membangun sepak bola Indonesia ini setiap klub menginvestasikan modal yang besar untuk membiayai tim. Dan hadiah yang kita kejar itu tidak seberapa, tapi gengsinya," tambahnya.
Yan Mandenas menyebut setidaknya Liga 1 harus mempersiapkan wasit terbaik dari luar negeri karena tak percaya dengan kualitas pengadil Tanah Air.
"Saya berharap ke depan kalau bisa pakai wasit-wasit dari Jepang atau Korea atau dari mana, wasit Indonesia kasih tempat lain," ungkapnya.
"Supaya kualitas pertandingan kita dipimpin oleh wasit-wasit yang lebih netral," ia menambahkan.
Sebelum Yan Mandenas terlebih dahulu ada Andre Rosiade yang merupakan penasihat Semen Padang dengan melakukan hal serupa.

Bahkan, Andre beberapa kali lantang kritik sepak bola Tanah Air seperti yang terbaru adanya dugaan mafia berinisial JN dan P.
"Jangan sampai terjadi seperti sore ini karena saya pikir kita berusaha memberikan perlawanan yang bagus tapi ketika wasit tidak memberikan fairplay yang baik, memancing mentalitas pemain dan membuat suporter juga terpancing."
"Dan akan rusuh kembali seperti kasus Kanjuruhan Malang, Kualitas wasit di Indonesia harus diperbaiki."
"Untuk meningkatkan grade sepak bola di tanah air."
"Berikutnya saya ucapkan terima kasih kepada Persis Solo, pertandingan yang kita lakukan dengan mereka sangat baik."
"Cuma yang sangat kita sayangkan adalah kinerja wasit," pungkasnya.
Dengan dua laga tersisa di Liga 1 2024/2025, PSBS Biak masih memiliki peluang untuk menutup musim dengan prestasi lebih baik, bahkan menembus enam besar klasemen.
Saat ini, mereka duduk di peringkat ketujuh dengan 47 poin dari 32 laga, hanya terpaut tiga poin dari Persija Jakarta yang ada di posisi keenam.
Andai mampu menyapu bersih dua laga terakhir kontra Arema FC dan Dewa United, PSBS bisa mengoleksi total 53 poin.
Jumlah tersebut cukup untuk menyalip Persija, dengan catatan tim ibu kota itu terpeleset di salah satu dari dua pertandingan terakhir mereka.
Tentu, hasil ini akan sangat bersejarah bagi PSBS Biak yang berstatus tim promosi di musim ini.
Finis di posisi enam besar akan menjadi pencapaian luar biasa sekaligus bukti bahwa mereka mampu bersaing di level tertinggi sepak bola nasional.