Suara.com - Timnas Indonesia bisa bikin pelatih China Branko Ivankovic ditendang dari jabatannya jika menang di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Kedua tim akan saling berhadapan dalam laga lanjutan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 5 Juni mendatang.
Bukan cuma untuk Timnas Indonesia, duel ini sangat menentukan nasib kedua kesebelasan. Wajar, jika nasib Branko Ivankovic dipertaruhkan di laga tersebut.
China wajib menang buat menjaga asa lolos ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, begitu juga Timnas Indonesia.
Nasib Timnas Indonesia lebih beruntung dibandingkan China di mana kalah selesai perjuangan mereka di putaran ketiga.
Saat ini China masih menduduki posisi juru kunci klasemen sementara Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan torehan enam poin.
Misi Branko Ivankovic meraih kemenangan melawan China bisa dikatakan berat, karena jika kalah bukan tak mungkin dia dipecat.

"Jika Ivankovic ingin mendapat dukungan lebih banyak lagi, misalnya terhindar dari krisis pemecatan," ulas media China, Sohu dilansir, Selasa (13/5//2025).
"Ia harus membawa Timnas China melaju ke putaran keempat, serta membuktikan kemampuannya sebagai pelatih dan kekuatan tim lewat tindakan nyata," jelasnya.
Baca Juga: Terbaru Calvin Verdonk, Daftar Pemain Timnas Berlabel Kapten di Klub Asal
Branko Ivankovic bekerja sebagai pelatih tim nasional China sejak 24 Februari 2024, namun prestasinya bisa dikatakan tidak bagus.
Ia dibebankan target membawa tim nasional China ke Piala Dunia 2026, akan tetapi misinya kini berat.
Dari 12 laga di bawah asuhan Branko Ivankovic, Tim nasional China hanya mampu meraih tiga kemenangan di mana tujuh kekalahan diderita Team Dragons.
Adapun untuk Timnas Indonesia menang melawan China juga menjadi harga mati untuk peluang lolos ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Jika gagal mengalahkan China, Timnas Indonesia masih punya kans lolos, tetapi lawannya sangat berat yaitu Jepang.
Pertandingan antara Timnas Indonesia kontra Jepang berlangsung dalam laga tandang pada 10 Juni 2025.
Kondisi ini membuat duel Indonesia kontra China di SUGBK menjadi laga yang sarat tekanan, baik bagi tim maupun pelatih.
Branko Ivankovic berada di ujung tanduk, sementara Patrick Kluivert juga harus membuktikan bahwa ia bisa membawa Timnas Indonesia terus melaju di level tertinggi Asia.
Secara statistik, performa Ivankovic bersama China jauh dari kata meyakinkan. Kekalahan demi kekalahan yang diderita membuat publik dan federasi sepak bola China (CFA) mulai kehilangan kesabaran.
Jika kalah dari Indonesia, peluang lolos akan tertutup, dan besar kemungkinan ia harus mengucapkan selamat tinggal pada jabatannya.
Sementara itu, Timnas Indonesia punya keunggulan sebagai tuan rumah dan dukungan publik GBK, meski dengan kapasitas stadion yang dikurangi 15 persen akibat sanksi FIFA.
Faktor ini tetap bisa memberikan tekanan tambahan bagi para pemain China yang dikenal kerap tampil gugup saat bermain di kandang lawan.
Federasi sepak bola China pun disebut mulai menyiapkan opsi jika Ivankovic gagal mencapai target. Beberapa nama pelatih lokal bahkan mulai masuk radar sebagai calon pengganti.
Sinyal itu makin kuat jika melihat performa China yang belum stabil sepanjang kualifikasi.
Di sisi lain, Patrick Kluivert terus menekankan pentingnya menjaga fokus dan tidak meremehkan lawan. Meski performa China di bawah ekspektasi, skuad Garuda tetap harus tampil disiplin dan agresif jika ingin mengamankan tiga poin.
Satu kemenangan atas China bisa jadi titik krusial untuk membuka jalan ke babak selanjutnya, sekaligus mendorong sepak bola Indonesia selangkah lebih dekat ke Piala Dunia impian yang telah lama dinanti oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Laga pada 5 Juni nanti bukan hanya tentang tiga poin, melainkan juga soal masa depan dua pelatih dan dua tim nasional yang sedang berjuang membangun identitas serta reputasi di level Asia. Kekalahan bisa berarti akhir perjalanan, sementara kemenangan adalah harapan baru.