Dalam laga tersebut, Persebaya sempat tertinggal lebih dulu lewat gol Cornelius Stewart pada menit ke-35.
Baru pada babak kedua, Bruno Moreira mampu menyamakan kedudukan lewat gol pada menit ke-64, memanfaatkan kesalahan lini belakang Semen Padang.
“Kami sudah tiga kali berturut-turut meraih hasil seri. Lawan Persik Kediri pun kami buang banyak peluang. Hari ini juga begitu. Ini tak bisa terus terjadi,” ujar Bruno dengan nada kecewa.
Meski terus menekan hingga menit akhir pertandingan, Persebaya gagal menambah gol. Beberapa peluang emas seperti tembakan Kasim Botam, aksi akrobatik Flavio Silva, hingga sundulan Francisco Rivera berhasil dimentahkan pertahanan Semen Padang.
Tak hanya di dalam lapangan, ketegangan juga memuncak di pinggir lapangan.
Wasit Adham Makhadmeh bahkan mengeluarkan kartu merah kepada salah satu ofisial Semen Padang dan pelatih Persebaya, Paul Munster, akibat reaksi berlebihan terhadap keputusan wasit.
Dua laga tersisa akan menjadi ujian akhir Persebaya. Mereka dijadwalkan bertandang ke markas Borneo FC pada pekan ke-33, Minggu (18/5), lalu menjamu Bali United di pekan terakhir pada Minggu (25/5) di Stadion Gelora Bung Tomo.
Kemenangan mutlak dibutuhkan di dua laga tersebut jika Persebaya ingin menjaga asa ke kompetisi Asia. Konsistensi permainan dan ketajaman lini depan menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dituntaskan oleh pelatih Paul Munster dan skuadnya.
Sementara Persebaya bersaing di papan atas, lawan mereka, Semen Padang, tengah berjuang menghindari zona merah. Hasil imbang di Surabaya membawa Semen Padang ke posisi 15 klasemen dengan hanya selisih satu poin dari Barito Putera di posisi 16.
Baca Juga: Dewa United Motorsport X MSRT Juara Umum Kejurnas Sprint Rally
Persaingan untuk bertahan di Liga 1 pun kian panas seiring dengan semakin mepetnya pekan terakhir.