Setelah sempat terpinggirkan dari skuad utama Everton dan dipinjamkan ke Tranmere Rovers, ia menolak perpanjangan kontrak baru yang diberikan oleh Everton pada tahun 2012. Dia ingin mendapatkan kesempatan bermain reguler di tempat lain.
Akhirnya, tak lama setelah itu, ia bergabung dengan Oldham Athletic, di mana ia menjalani musim yang sukses sebelum dibeli oleh Sheffield United kurang lebih setahun kemudian, atau tepatnya pada 2013.
Sejak meninggalkan Sheffield pada 2016, dia sempat berpindah-pindah klub, mulai dari memperkuat Everton (2017-2018), Oldham Athletic (2018-2019(, Plymouth Argyle (2019), dan berkarier di Amerika Serikat bersama Memphis 901.
Setelah memutuskan gantung sepatu pada 2021, Jose Baxter akhirnya menerima pekerjaan dari mantan klubnya, Everton, untuk menjadi asisten pelatih di akademi. Pekerjaan itu berlangsung sejak September 2021 sampai sebelum direkrut Timnas Malaysia.
Dia memang tercatat sebagai pelatih yang khusus melatih skill individu pemain di akademi Everton. Meskipun demikian, ia sudah mengantongi lisensi UEFA A.
Dengan latar belakang yang cukup panjang di dunia sepak bola profesional, baik sebagai pemain maupun pelatih muda, Jose Baxter diharapkan dapat membawa pendekatan baru dalam pengembangan taktik dan teknik pemain Timnas Malaysia, terutama dalam aspek pembinaan individu.
Meski masih berusia muda, yakni 33 tahun, Baxter telah membuktikan dirinya sebagai sosok yang serius dalam dunia kepelatihan.
Pengalaman menangani pemain muda di akademi Everton, ditambah dengan lisensi kepelatihan UEFA A, menjadi modal berharga untuk berkontribusi di level tim nasional.
Penunjukan Baxter juga menunjukkan komitmen pelatih kepala Peter Cklamovski untuk membangun struktur pelatih yang segar, progresif, dan berorientasi pada pembinaan jangka panjang.
Baca Juga: Profil Logan Kinajil-Moran, Kiper Keturunan Selandia Baru yang Tengah Dibidik Timnas Malaysia
Ia diharapkan mampu membantu Harimau Malaya tampil lebih kompetitif dalam agenda internasional ke depan.