Suara.com - Drama panas bursa transfer Liga Inggris kembali memantik emosi suporter, kali ini melibatkan Eberechi Eze.
Mural sang bintang Crystal Palace yang segera merapat ke Arsenal dirusak oleh oknum fans Tottenham Hotspur dengan cat putih dan tulisan bernada provokatif.
Eze, yang sejak kecil adalah pendukung Arsenal, resmi memilih The Gunners meski Tottenham sempat jadi favorit terkuat untuk mendapatkan jasanya.
Transfer ini bernilai total £67,5 juta (sekitar Rp1,4 triliun), sekaligus menambah panjang daftar “pencurian” Arsenal dari rival sekota mereka.
Tottenham sebelumnya sudah mencapai kesepakatan dengan Palace untuk merekrut Eze.

Namun, Arsenal bergerak cepat dan sukses membajak transfer itu hanya dalam hitungan jam.
Keputusan Eze pun tak bisa diganggu gugat—ia memilih kembali ke klub masa kecilnya dibanding bergabung ke tangan pelatih baru Spurs, Thomas Frank.
Keberhasilan Arsenal mendapatkan Eze kembali mengingatkan publik pada saga transfer bersejarah.
Masih lekat di ingatan ketika The Gunners merekrut Emmanuel Petit di depan mata Spurs, hingga kasus paling kontroversial, perekrutan Sol Campbell, mantan kapten Tottenham, secara gratis pada tahun 2001.
Baca Juga: Eksperimen Pep Berujung Petaka: Manchester City Tertinggal 0-2 dari Spurs
Tak heran, kepindahan Eze kali ini menyulut amarah sebagian fans Tottenham.
Tak butuh waktu lama setelah pengumuman kesepakatan, mural Eze mengenakan seragam Arsenal muncul di dekat Emirates Stadium.
Dikutip dari The Telegraph, lukisan karya seniman “North Banksy” itu menggambarkan selebrasi khas Eze, sekaligus jadi simbol euforia fans Arsenal.
Namun pada Sabtu (23/8) pagi waktu setempat, publik dikejutkan dengan kondisi mural yang telah dirusak.
Coretan cat putih menutupi sebagian gambar, disertai tulisan “Yids”—sebuah istilah kontroversial yang biasa dilekatkan kepada Spurs.
Aksi vandalisme ini langsung menyebar di media sosial, memperlihatkan betapa panasnya tensi antara kedua kubu jelang dimulainya Premier League musim 2025/26.