Timnas Indonesia dijadwalkan menjamu China pada 5 Juni di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Lima hari berselang, mereka akan melakoni laga tandang menghadapi Jepang, tim unggulan grup yang sudah memastikan diri lolos ke Piala Dunia dengan mengoleksi 20 poin.
Saat ini, posisi Timnas Indonesia berada di peringkat keempat klasemen Grup C dengan raihan sembilan poin dari delapan laga.
Di atas mereka ada Jepang (20 poin), Australia (13 poin), dan Arab Saudi (10 poin).
Meski berada di posisi empat, peluang Garuda untuk lolos ke fase berikutnya masih terbuka lebar.
Skenario terbaik adalah Timnas Indonesia memenangkan dua laga tersisa melawan China dan Jepang, sembari berharap Australia dan Arab Saudi terpeleset di pertandingan mereka.
Selisih poin yang ketat antar tim membuat klasemen masih sangat dinamis.
Bahkan Bahrain dan China yang mengoleksi enam poin pun masih berpotensi menyalip jika hasil menguntungkan datang kepada mereka.
Oleh karena itu, kemenangan atas China di kandang sendiri menjadi harga mati bagi anak asuh Patrick Kluivert.
Baca Juga: Here We Go! Shayne Pattynama Ada di Thailand, Dikabarkan Main di Thai League 1
Tiga poin tersebut bukan hanya penting untuk perhitungan matematis, tetapi juga sebagai bekal kepercayaan diri sebelum menghadapi Jepang yang dikenal sangat tangguh di kandangnya.
Kehadiran kiper muda penuh talenta seperti Reza Arya di dalam skuat tentu menjadi angin segar bagi Timnas.
Selain sebagai opsi strategis di lini belakang, Reza juga dapat menambah kedalaman skuat yang sangat dibutuhkan untuk laga-laga krusial.
Jika diberi kesempatan tampil, laga melawan China bisa menjadi ajang debut yang ideal bagi Reza dalam kompetisi resmi internasional.
Dengan usia yang masih muda dan performa yang semakin matang, Reza Arya menjadi simbol regenerasi penjaga gawang di Timnas Indonesia.
Kehadirannya menunjukkan bahwa kompetisi di posisi kiper makin ketat, sekaligus membuka peluang bagi pemain-pemain dari klub lokal untuk bersinar di panggung internasional.