Suara.com - Masa depan striker Timnas Indonesia, Ramadhan Sananta akhirnya menemui titik terang.
Sananta dipastikan hengkang dari Persis Solo, setelah dua musim membela klub berjulukan Laskar Sambernyawa tersebut.
Sempat dikabarkan bakal melanjutkan petualangan ke Eropa, striker berusia 22 tahun itu justru dikabarkan bergabung dengan klub Brunei Darussalam, DPMM FC.
Melalui situs resminya, DPMM FC mengumumkan jika pihaknya telah resmi mencapai kesepakatan dengan pemain bernomor punggung 9 ini.
"DPMM FC telah mengamankan pemain kuota ASEAN, karena Sananta telah setuju untuk bergabung dengan klub Brunei Darussalam untuk musim 2025/2026," bunyi rilis DPMM FC, Senin (19/5/2025) malam.
DPMM FC turut menyertakan informasi bahwa pihaknya berhasil meyakinkan Sananta untuk bergabung di tengah banyaknya tawaran yang datang.
Salah satu yang disebut ialah klub raksasa BRI Liga 1, Persija Jakarta.
"Ramadhan Sananta mendapatkan beberapa tawaran dari tim besar Indonesia, termasuk Persija Jakarta, tetapi pilihan pertamanya selalu ke DPMM FC dari Brunei Darussalam," tambah keterangan tersebut.
Kontribusi yang disumbangkan eks PSM Makassar untuk Persis Solo di musim ini memang mengalami penurunan.
Baca Juga: Statistik Reza Arya Pratama, Calon Kiper Pelapis Emil Audero Lawan China, Seberapa Hebat?
Dari total 29 pertandingan di BRI Liga 1 2024/2025, pemain berusia 22 tahun itu hanya bisa mengepak lima gol dan dua assist.
Jumlah itu menurun jauh di musim pertamanya yang sukses mencetak delapan gol dan satu assist dari total 23 pertandingan.
Meski demikian, performa itu sudah cukup membuat kepincut pelatih Patrick Kluivert dan membawanya ke Timnas Indonesia.
Usut punya usut, Ramadhan Sananta mengaku sudah menerima pesan Whatsapp dari Patrick Kluivert terkait pemanggilan itu.
![Striker Persis Solo, Ramadhan Sananta kembali mendapatkan panggilan ke Timnas Indonesia. [Instagram @m.ramadhansn]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/18/63883-ramadhan-sananta.jpg)
"Sudah tahu (kalau dipanggil). Sebelum datang, dia (Patrick Kluivert) kirim pesan lewat WhatsApp ke saya," ungkap Sananta usai pertandingan.
Tak hanya Whatsapp terkait pemanggilan, eks PSM Makassar itu juga mendapat wejangan dari sang pelatih kepala.
"(Saya) Diminta lebih percaya diri," ucap dia.
Dalam daftar kali ini, sejumlah pemain andalan yang selama ini menjadi tulang punggung Timnas tetap menjadi pilihan utama.
Nama-nama seperti Jordi Amat, Rizky Ridho, dan Marselino Ferdinan kembali mengisi daftar yang dirilis PSSI. Meski begitu, ada juga beberapa perubahan menarik yang cukup menyita perhatian.
Salah satu perubahan paling mencolok adalah absennya Ragnar Oratmangoen, pemain naturalisasi yang sebelumnya menjadi bagian penting dalam skuad Garuda.
Tidak tercantumnya nama Ragnar menjadi perbincangan tersendiri di kalangan pengamat sepak bola nasional, mengingat kontribusinya cukup konsisten di laga-laga sebelumnya.
Profil DPMM FC
DPMM FC merupakan akronim dari Duli Pengiran Muda Mahkota Football Club. Klub ini berbasis di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam.
Klub ini dimiliki oleh Pangeran Al-Muhtadee Billah, putra mahkota Kesultanan Brunei, yang juga dikenal sebagai sosok yang sangat mencintai dunia sepak bola.
DPMM FC berdiri tahun 1994 dan awalnya berkompetisi di liga domestik Brunei. Namun, ambisi besar untuk bersaing di level lebih tinggi membuat klub ini terus mencari celah untuk tampil di kancah regional Asia Tenggara.
DPMM FC mencatatkan prestasi awal dengan menjuarai Liga Premier Brunei pada musim 2002 dan 2004. Pencapaian tersebut menjadi modal untuk masuk ke kompetisi yang lebih kompetitif, yakni Liga Malaysia pada tahun 2005.
Setelah sukses promosi ke Liga Super Malaysia, DPMM FC tampil cukup menjanjikan. Klub ini finis di peringkat ketiga pada musim 2006 dan ke-10 di musim berikutnya. Namun, ambisi klub tak berhenti di sana. Mereka kemudian hijrah ke Liga Singapura (S League) pada 2009.