Suara.com - Bek Timnas Indonesia Mees Hilgers disindir sebagai pemain yang biasa-biasa saja. FC Twente harus mengakhiri musim Eredivisie 2024/2025 dengan hasil yang mengecewakan.
Bertandang FC Twente ke Johan Cruijff Arena pada Minggu (18/5/2025), tim asuhan Joseph Oosting takluk 2-0 dari Ajax Amsterdam dalam laga terakhir mereka musim ini.
Kekalahan ini tak hanya menjadi catatan pahit, tetapi juga memunculkan sorotan tajam terhadap performa salah satu pemainnya, Mees Hilgers.
Laga ini sejatinya berjalan seimbang di awal babak pertama. Namun, kesalahan di lini belakang menjadi titik balik kekalahan Twente.
![Mees Hilgers Dianggap Idiot Sejak Jadi Pemain Timnas Indonesia [Instagram Mees Hilgers]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/19/92765-mees-hilgers.jpg)
Pelanggaran yang dilakukan oleh Mees Hilgers di sisi kanan pertahanan membuka peluang bagi Ajax untuk memecah kebuntuan.
Kesempatan tersebut dimanfaatkan dengan sempurna oleh gelandang senior Ajax, Jordan Henderson, yang mengeksekusi tendangan bebas dengan akurat dan tak mampu dijangkau oleh kiper Twente.
Setelah gol pembuka tersebut, performa Twente menurun drastis. Meskipun berusaha mengejar ketertinggalan, mereka justru kembali kebobolan di menit-menit akhir pertandingan.
Kali ini, striker Ajax, Wout Weghorst, memastikan kemenangan tuan rumah dengan gol penutup yang sekaligus menyegel tiga poin untuk tim ibu kota.
Mees Hilgers menjadi sorotan utama usai laga. Bek tengah yang sebelumnya digadang-gadang menjadi pilar masa depan lini belakang FC Twente hanya bermain selama 45 menit sebelum digantikan pada awal babak kedua.
Baca Juga: PSSI Ungkap Alasan Tak Panggil Elkan Baggott ke Timnas Indonesia

Performa buruk Mees Hilgers menjadi alasan kuat atas pergantian tersebut.
Penampilan Hilgers menuai kritik dari kalangan pengamat sepak bola Belanda. Salah satu yang cukup vokal adalah Kenneth Perez, mantan pemain dan kini analis sepak bola.
Perez menganggap pelanggaran yang dilakukan Hilgers sebagai kesalahan yang tidak seharusnya dilakukan oleh pemain sekelasnya.
Dalam pandangannya, aksi tersebut memperlihatkan kurangnya ketenangan dan kedewasaan dalam membaca situasi.
"Gol tersebut tercipta dari pelanggaran yang dilakukan oleh Hilgers yang, maaf untuk mengatakannya - terbelakang," kata Perez kepada ESPN, dilansir dari Twente Insite.
"Dia berpikir bahwa ia adalah seorang bintang dunia," lanjut Perez.

Tak hanya itu, Perez juga menyoroti bagaimana Hilgers kehilangan bola secara mudah dalam duel satu lawan satu dengan penyerang Ajax, Brian Brobbey.
Menurutnya, seorang bek tengah harus memiliki kecerdasan taktis dalam mengambil keputusan, bukan hanya mengandalkan fisik.
Kritik terhadap Hilgers juga menyentuh aspek psikologis dan profesionalisme.
Beberapa pengamat mengaitkan performanya yang menurun dengan meningkatnya eksposur setelah ia memilih bergabung bersama Timnas Indonesia.
Sejak resmi menjadi bagian dari skuad Garuda, popularitas Hilgers meningkat pesat di Asia Tenggara.
Hal ini dinilai sebagian pihak bisa saja mengganggu fokusnya sebagai pemain profesional di kompetisi Eropa.
Meski demikian, para pengamat berharap kesalahan di laga ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi Mees Hilgers.
Sebagai pemain muda yang baru memulai karier internasional, momen ini menjadi ujian karakter untuk bangkit dan membuktikan kualitasnya, baik di level klub maupun negara.
FC Twente sendiri akan menutup musim di posisi yang cukup kompetitif, meski gagal mengamankan kemenangan di pekan terakhir.
Kekalahan dari Ajax tidak terlalu memengaruhi posisi klasemen mereka secara signifikan, namun tetap menjadi catatan penting dalam evaluasi akhir musim.
Mees Hilgers kini dituntut untuk segera melakukan refleksi dan mempersiapkan diri menghadapi agenda sepak bola berikutnya bersama Timnas Indonesia.
Timnas sedang mempersiapkan diri menghadapi sejumlah laga internasional penting, termasuk kualifikasi Piala Dunia dan turnamen regional lainnya.
Dengan pengalamannya di kompetisi Eropa, Hilgers diharapkan bisa menjadi pilar pertahanan Garuda yang tangguh, asalkan mampu menunjukkan kematangan dalam permainan.
Kesalahan memang bagian dari proses pembelajaran dalam dunia sepak bola.
Namun, bagaimana pemain menanggapi dan memperbaiki diri setelahnya adalah yang menentukan masa depan mereka.
Untuk Mees Hilgers, momen ini bisa menjadi titik balik menuju performa yang lebih matang dan konsisten ke depannya.