![Kapten Borneo FC, Stefano Lilipaly saat memimpin timnya menghadapi Lion City Sailors dalam laga perdana ASEAN Club Championship (ACC) 2024/25 di Stadion Batakan, Balikpapan, Kamis (22/8/2024) malam WIB. [Dok. IG/Borneo FC]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/08/23/92288-kapten-borneo-fc-stefano-lilipaly-saat-memimpin-timnya-menghadapi-lion-city-sailors.jpg)
Menjelang akhir 2016 atau akhir masa bakti Alfred Riedl, Fano kembali dipanggil ke Timnas Indonesia dan menjadikan pelatih asal Austria itu sebagai pelatih keduanya di tim Garuda.
Selepas Alfred Riedl hengkang, Fano merasakan pelatih ketiganya di Timnas Indonesia, yakni Luis Milla, yang menjabat sejak 2017-2018.
Di era Luis Milla, Fano menjadi andalan. Tak hanya bersama tim senior, namun juga bersama Timnas Indonesia U-23 di Asian Games 2018.
Fano pun terus menjadi andalan Timnas Indonesia selepas Luis Milla, yakni di era Bima Sakti Tukiman dan juga Simon McMenemy.
Namun selepas Simon McMenemy, Fano tak lagi dilirik ke Timnas Indonesia yang ditukangi Shin Tae-yong, seiring adanya kebijakan potong generasi.
Meski begitu, Shin Tae-yong sempat memanggil Fano untuk Kualifikasi Piala Asia 2023 dan juga beberapa laga persahabatan di FIFA Matchday sepanjang tahun 2023 lalu.
Setelah maraknya pemain keturunan yang dinaturalisasi, Fano tak lagi dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia, kendati dirinya tampil apik di Liga 1 bersama Borneo FC.
Usai hampir dua tahun absen dari Timnas Indonesia, kini Patrick Kluivert memanggil Fano kembali ke Timnas Indonesia untuk mengikuti pemusatan latihan jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Pemanggilan ini diyakini karena pengalamannya yang mumpuni dan catatannya di Liga 1 2024/2025, usai mencatatkan 5 gol dan 6 assist dari 27 laga.
Baca Juga: Alih-alih ke Eropa, Ramadhan Sananta Malah Gabung Klub Brunei Darussalam
Catatan ini memang tak cukup mentereng. Tapi pengalaman dan catatan ini dirasa cukup, mengingat Ragnar Oratmangoen tak dipanggil dan Rafael Struick yang tengah melempem.
(Felix Indra Jaya)