Voetbalprimeur.nl menyebut bahwa Simon Tahamata saat ini sedang mempertimbangkan tiga tawaran yang masuk kepadanya.

Apakah salah satunya jadi Dirtek Timnas Indonesia? Sayangnya media Belanda itu tidak menjelaskan detail tiga tawaran yang masuk ke Simon Tahamata.
"Saat ini, Tahamata tengah mempertimbangkan tiga tawaran konkret. Tetapi kerjasama dengan Ajax menjadi pilihan utamanya,"
"Tahamata terbuka untuk kembali, tetapi masih belum ada pendekatan resmi dari Ajax," sebut media Belanda itu.
Ya, Simon Tahamata sampai saat ini masih berharap bisa kembali ke Ajax Amsterdam.
"Ajax belum menghubungi Simon Tahamata tentang kemungkinan ia kembali ke klub. Manajemen Tahamata mengonfirmasi hal ini kepada VoetbalPrimeur ketika ditanya," ulas laporan media Belanda itu.
Simon Tahamata lahir di barak Vught, salah satu kamp yang dibuka oleh pemerintah Belanda untuk menampung orang-orang Maluku yang hijrah pasca aksi Republik Maluku Selatan atau RMS.
"Saya lahir di barak Vught. Ketika saya 5 tahun, keluargaku pindah ke kawasan Tiel, Diderik Vijghstraat, yang waktu itu merupakan pinggiran desa," kata Simon kepada salah satu media Belanda, AD.nl pada 11 Juni 2017.
Ia melakukan debutnya untuk Belanda pada 22 Mei 1979 di Bern, Swiss dalam pertandingan ulang tahun FIFA ke-75 melawan Argentina.
Baca Juga: Simon Tahamata ke Media Belanda: Ini Halaman Gelap yang Lebih Baik Ditinggalkan
Dari 22 penampilan bersama Belanda, dia mampu mencetak dua gol.
Sebagai pemain sayap atau winger, Simon Tahamata memulai karir sepak bolanya di klub TSV Theole pada 1967-1971, kemudian bergabung dengan tim junior Ajax, Belanda hingga 1975.
Pada musim 1975-1976, Simon masuk ke tim utama Ajax dan bermain hingga 1980.
Debutnya bersama klub saat Ajax-FC menang 7-0 dari Utrecht pada 24 Oktober 1976.
Ia tercatat memainkan total 149 pertandingan dengan mencetak 17 gol dan 33 assist.
Bersama klub Ajax, Simon bisa dikatakan sebagai puncak kariernya karena memenangkan 3 kali Liga Belanda, yakni pada 1976/1977, 1978/1979 dan 1979/1980.