Suara.com - Legenda Ajax dan Belanda, Simon Tahamata resmi ditunjuk PSSI sebagai kepala pemandu bakat alias Head of Scouting sepak bola nasional.
Penunjukkan Simon Tahamata sebagai head of scouting ini merupakan komitmen PSSI untuk pengembangan sepak bola nasional ke panggung dunia.
Simon Tahamata nantinya akan bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan merekrut talenta potensial baik dari dalam negeri maupun diaspora Indonesia di luar negeri, khususnya di Belanda.
“Kami sangat antusias menyambut Simon Tahamata dalam keluarga besar PSSI. Pengalaman dan keahliannya dalam pengembangan pemain muda akan menjadi aset berharga dalam perjalanan kami menuju panggung dunia,” kata ketum PSSI Erick Thohir seperti dikutip dari laman resmi PSSI, Kamis (22/5).
Rumor soal Simon Tahamata akan bekerja di Timnas Indoneia sebenarnya sudah santer terdengar dari beberapa bulan lalu.
Ia sempat digadang-gadang menjadi Dirtek Timnas Indonesia. Namun rumor itu sempat meredup.
Orang dekat Simon Tahamata yang merangkap manajer legenda Ajax itu mengungkap satu fakta soal janji yang diberikan PSSI.
Menurut manajer Simon, pihak PSSI memberikan keleluasaan terhadap legenda Belanda keturunan Maluku itu untuk membangun sepak bola Indonesia, khususnya pengembangan pemain muda.
"Mereka (PSSI) akan segera memberinya semua ruang untuk bekerja demi tujuan, (sepak bola Indonesia) menjadi lebih baik, lebih baik dan lebih baik lagi," ucap manajer Simon Tahamata seperti dilansir Suara.com dari At5.nl
Baca Juga: Simon Tahamata: Saya Prihatin Pembinaan Pemain Junior Kurang Optimal
Simon menurut sang manajer tidak hanya fokus pada pencarian bakat untuk sepak bola putra namun putri.
"Dia akan bertanggung jawab atas bakat dan pemain baru untuk kedua tim nasional Indonesia, putra dan putri," ucap manajer Simon Tahamata.
Ditambahkan oleh manajer Simon Tahamata bahwa legenda Ajax itu juga mau menerima pinangan PSSI karena ada sosok Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia.
"Dia bisa melakukannya dengan sangat baik. Jadi ya, Kluivert memang salah satu alasan untuk mengatakan ya untuk pekerjaan ini," katanya.
Simon Tahamata nantinya akan bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan merekrut talenta potensial baik dari dalam negeri maupun diaspora Indonesia di luar negeri, khususnya di Belanda.
Pelatih kelahiran Vught, Belanda pada 26 Mei 1956 ini pun mengaku sudah tak sabar untuk bekerja bersama Patrick Kluivert.