Selisih gol -6 membuat posisi skuad Garuda cukup rentan digeser tim lain.
Sementara itu, China yang kini di posisi juru kunci (ke-6) dengan 6 poin, masih menyimpan harapan.
Jika mereka berhasil menaklukkan Indonesia di Jakarta dan meraih hasil imbang melawan Bahrain, mereka bisa mengakhiri fase grup dengan 10 poin dan berpeluang menyalip Indonesia maupun Arab Saudi.
Arab Saudi sendiri kini berada di posisi ketiga dengan 10 poin dan selisih gol -2, sedangkan Jepang kokoh di puncak klasemen dengan 20 poin, mencetak 24 gol dan hanya kebobolan 2 kali.
Australia menempel di posisi kedua dengan 13 poin dan selisih gol +7.
Laga Indonesia vs China pada 5 Juni mendatang tak hanya menjadi laga kandang terakhir bagi Indonesia, tetapi juga menjadi pertandingan hidup-mati bagi kedua tim.
Kemenangan akan menjaga asa Indonesia untuk lolos ke putaran keempat, sementara kekalahan akan membuat harapan mereka pupus.
China pun tidak akan datang dengan mudah dikalahkan. Selain memiliki motivasi tinggi, mereka juga berharap Bahrain tidak meraih kemenangan saat menjamu Arab Saudi.
Jika semua berjalan sesuai skenario China, mereka bisa menyodok ke posisi ketiga dan meraih tiket ke babak berikutnya.
Baca Juga: Striker Paling Tajam Milik China Berpotensi Absen Hadapi Timnas Indonesia
Namun, bermain di Stadion GBK bukan perkara mudah. Atmosfer penuh tekanan dari ribuan pendukung Garuda bisa menjadi keunggulan besar bagi Indonesia.
Dengan hanya dua laga tersisa, Indonesia harus tampil habis-habisan.
Setelah menghadapi China di GBK, laga terakhir akan lebih berat karena harus bertandang ke Jepang—tim terkuat di grup dengan pertahanan solid dan lini depan tajam.
Persiapan matang, semangat bertarung, dan dukungan penuh dari publik menjadi modal utama Timnas Indonesia.
Dukungan ini bukan hanya untuk pertandingan di lapangan, tetapi juga demi membawa nama Indonesia lebih jauh di panggung dunia.