Setelahnya, Timnas Indonesia akan bergerak ke Jakarta pada tanggal 1 Juni sebagai persiapan langsung untuk menjamu Tiongkok di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 6 Juni.
Laga itu diprediksi bakal menjadi penentu, mengingat klasemen grup saat ini masih terbuka lebar.
Usai menghadapi Tiongkok, Timnas Indonesia akan melakukan perjalanan ke Jepang untuk menjalani laga tandang yang sangat menantang.
Pertandingan kontra Samurai Biru pada 11 Juni diperkirakan menjadi ujian berat, tidak hanya secara fisik tetapi juga mental, karena Jepang dikenal sebagai salah satu kekuatan sepak bola Asia yang dominan dan disiplin.

Penting dicatat bahwa perjuangan Indonesia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 bukan sekadar tentang hasil pertandingan, tetapi juga tentang konsistensi dan komitmen jangka panjang.
Dengan makin banyaknya pemain Indonesia yang merumput di Eropa dan mendapatkan pengalaman bermain di kompetisi level tinggi, diharapkan Tim Garuda memiliki daya saing lebih untuk bersaing di kancah Asia.
Sementara itu, kehadiran pelatih sekelas Patrick Kluivert turut membawa angin segar.
Mantan bintang Barcelona dan Timnas Belanda ini diyakini mampu menghadirkan pola permainan modern yang efektif.
Proses adaptasi antara Kluivert dan para pemain, terutama diaspora, menjadi fokus utama dalam pemusatan latihan ini.
Baca Juga: Media Asing: Media di Indonesia Mengejek Timnas China
Antusiasme suporter juga terus mengalir.
Media sosial ramai dengan dukungan terhadap para pemain yang mulai menunjukkan aktivitas perjalanan mereka menuju Indonesia.
Hal ini mencerminkan betapa besar harapan publik terhadap keberhasilan Timnas dalam mengamankan tiket ke putaran berikutnya di kualifikasi.
Dengan padatnya agenda dan ketatnya kompetisi, pemusatan latihan di Bali menjadi momen vital untuk membangun chemistry, memahami filosofi pelatih baru, serta menyatukan visi seluruh pemain.
Pelatih, staf, dan pemain diharapkan dapat memaksimalkan waktu yang ada agar tampil optimal saat menghadapi dua pertandingan penting nanti.