Suara.com - Pertandingan pamungkas Persib Bandung di kompetisi BRI Liga 1 2024/2025, menghadapi Persis Solo di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Sabtu (24/5/2025) berlangsung dengan aman dan lancar.
Namun setelah pertandingan berakhir, terdapat laporan mengenai kerusakan beberapa fasilitas Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
Dalam video yang beredar di media sosial, beberapa oknum suporter mengambil rumput Stadion Gelora Bandung Lautan Api dan jaring gawang.
Selain itu, salah satu mistar gawang yang ada di Stadion Gelora Bandung Lautan Api terlihat bengkok dan tanpa jaring.
![Yang Tersisa di Pesta Juara Persib: Rumput hingga Jaring Gawang Dijarah [Tangkap layar X]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/26/91075-rumput-stadion-gbla.jpg)
Deputy CEO PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Adhitia Putra Herawan, mengatakan sudah mendapat laporan adanya kerusakan beberapa fasilitas tersebut.
Adhit sapaan akrabnya menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi Stadion berkapasitas 38 ribu tempat duduk tersebut.
"Kami sangat menyayangkan adanya kerusakan di beberapa bagian stadion GBLA pasca pertandingan kemarin," kata Adhit, Senin (26/5/2025).
"Padahal, saat ini kami sedang terus berupaya untuk membenahi dan mempercantik GBLA agar bisa menjadi tempat yang semakin nyaman dan membanggakan, baik untuk pemain maupun seluruh pendukung Persib," ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut Adhit menuturkan, Gelora Bandung Lautan Api bukan hanya sekadar stadion tempat pertandingan digelar, melainkan juga ikon kota Bandung yang memiliki nilai historis dan emosional yang kuat bagi masyarakat.
Baca Juga: Bakal Dihadapi Indonesia, Ini 3 Pemain Timnas Brasil U-17 di BRI Liga 1
Sehingga, semua pihak memiliki tanggung jawab untuk sama-sama merawat dan menjaga Stadion yang menjadi homebase Persib.
"GBLA adalah salah satu ikon kota Bandung yang harus kita jaga bersama. Ini adalah rumah bagi klub yang kita cintai dan kita banggakan, yaitu Persib," ucapnya.
"Semua pihak tentu memiliki tanggung jawab untuk merawat dan menjaga tempat ini, agar tetap menjadi kebanggaan kita semua," tambahnya.
Adhit menegaskan, pihaknya tidak dalam posisi untuk menyalahkan pihak manapun, namun lebih mendorong agar seluruh elemen suporter dan masyarakat bisa bersama-sama menjaga fasilitas publik, khususnya yang berkaitan dengan sepak bola dan Persib.
"Kami percaya bahwa semangat cinta terhadap klub bisa diwujudkan dalam bentuk yang lebih positif dan membangun. Menjaga GBLA adalah salah satu bentuk nyata dukungan dan kecintaan terhadap Persib," tutupnya.
Manajemen Persib berharap, kejadian ini menjadi yang terkahir dan berharap menjadi refleksi bersama dan mendorong terciptanya atmosfer pertandingan yang lebih aman, nyaman, dan membanggakan ke depannya.