Suara.com - Kevin Diks, bek kanan Timnas Indonesia, menjadi sorotan utama setelah merayakan gelar juara Superligaen bersama FC Copenhagen.
Musim 2024/2025 ini menandai kali ketiga Diks mengangkat trofi Superligaen bersama klub Denmark tersebut.
Prestasi ini semakin menegaskan reputasinya sebagai salah satu bek kanan terbaik di Liga Denmark.

Sebelumnya, Diks juga meraih gelar Superligaen pada musim 2021/2022 dan 2022/2023 bersama Copenhagen.
Dengan tiga gelar dalam empat musim terakhir, Diks menjadi pilar utama keberhasilan tim ibu kota Denmark ini.
Perjalanan menuju gelar juara musim ini tak mudah, dengan persaingan ketat melawan FC Midtjylland hingga pekan terakhir.
Copenhagen hanya unggul satu poin dari rival terdekat mereka, menunjukkan betapa sengitnya persaingan di Liga Denmark.
Diks memainkan peran krusial dalam keberhasilan Copenhagen dengan tampil dalam 24 pertandingan musim ini.

Ia dipercaya sebagai starter dalam 19 pertandingan, menunjukkan konsistensi tinggi sepanjang musim.
Baca Juga: Fakta-fakta Penolakan Elkan Baggott Main Lagi di Timnas Indonesia
Dalam total 1.644 menit bermain, Diks tidak hanya solid di lini belakang, tetapi juga aktif di lini serang.
Pemain berusia 28 tahun ini mencetak 5 gol dan memberikan 3 assist, catatan impresif untuk seorang bek.
Kedisiplinannya juga patut diacungi jempol, hanya mengantongi 2 kartu kuning dan nihil kartu merah.
Kontribusinya yang lengkap, baik defensif maupun ofensif, membuatnya menjadi pemain yang sulit digantikan di tim ini.

Gelar Superligaen 2024/2025 melengkapi koleksi trofinya, menjadikannya aktor utama dalam dominasi Copenhagen di pentas domestik.
Meski sukses besar bersama Copenhagen, musim ini juga menandai akhir dari perjalanan Diks di Denmark.
Diks dipastikan akan bergabung dengan Borussia Monchengladbach di Bundesliga pada musim 2025/2026.
Langkah ini merupakan tantangan baru dan promosi ke level kompetisi yang lebih tinggi setelah bermain di Italia dan Belanda.
Dengan pengalaman internasional dan mental juara, Diks diyakini akan menjadi aset berharga bagi Monchengladbach.
Kini, perhatian beralih ke Jerman, di mana publik Indonesia menanti kisah baru Diks bersama Gladbach.
Namun, warisan dan prestasi yang ditinggalkan Diks di FC Copenhagen akan selalu dikenang oleh penggemar sepak bola Denmark.
Profil Kevin Diks
Lahir di Apeldoorn, Belanda, pada 6 Oktober 1996, Diks memiliki darah keturunan Indonesia dari sang ibu, menjadikannya kandidat kuat untuk dinaturalisasi.
Bek kanan yang juga bisa bermain sebagai bek tengah ini memiliki karier yang cukup mentereng di Eropa.
Ia memulai karier profesionalnya bersama Vitesse Arnhem di Eredivisie, Liga Utama Belanda.
Penampilan apiknya menarik perhatian klub raksasa Italia, Fiorentina, yang merekrutnya pada tahun 2016.
Meski sempat kesulitan menembus tim utama Fiorentina, Diks dipinjamkan ke beberapa klub top Eropa seperti Vitesse, Feyenoord, dan Empoli, mendapatkan banyak pengalaman berharga.
Saat ini, Diks bermain untuk klub Denmark, FC Copenhagen, di mana ia menjadi pilar penting di lini belakang.
Konsistensi dan kualitasnya di level klub Eropa menunjukkan bahwa ia memiliki kapabilitas untuk mengangkat level permainan Timnas Indonesia.
Kehadiran Kevin Diks diyakini akan memberikan dimensi baru bagi pertahanan skuad Garuda, sekaligus menambah kedalaman skuad dengan pengalamannya berkompetisi di liga-liga top.
Para penggemar sepak bola Indonesia pun menantikan dengan antusias debutnya bersama Merah Putih.
Kontributor : Imadudin Robani Adam