Pelatih Korea Sebut Kakang Rudianto dan Malik Risaldi Harusnya Bantai Manchester United

Kamis, 29 Mei 2025 | 13:23 WIB
Pelatih Korea Sebut Kakang Rudianto dan Malik Risaldi Harusnya Bantai Manchester United
Pelatih ASEAN All Stars, Kim Sang-sik, yang berasal dari Korea Selatan menyebut timnya yang diperkuat Kakang Rudianto dan Malik Risaldi seharusnya bisa bantai Manchester United. (IG Malik Risaldi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelatih ASEAN All Stars, Kim Sang-sik, yang berasal dari Korea Selatan menyebut timnya yang diperkuat Kakang Rudianto dan Malik Risaldi seharusnya bisa bantai Manchester United.

Seperti kita ketahui, Manchester United dipecundangi ASEAN All Stars dalam laga persahabatan yang berlangsung di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (28/5/2025) malam.

ASEAN All Stars yang diperkuat oleh pemain-pemain yang berasal dari penjuru Asia Tenggara secara mengejutkan mengalahkan Man United dengan skor 1-0.

Kim Sang-sik dan para pemain Vietnam rayakan raihan Piala AFF 2024 (soha.vn)
Kim Sang-sik dan para pemain Vietnam rayakan raihan Piala AFF 2024 (soha.vn)

Dua wakil Indonesia, Kakang dan Malik, tampil cukup bagus menghadapi tim sekelas Manchester United.

Kakang Rudianto masuk pada menit ke-68, sementara Malik Risaldi baru memasuki lapangan pada menit ke-82.

Kim Sang-sik memuji anak asuhannya karena bisa mengimbangi pemain-pemain Manchester United di mana secara kualitas pastinya lebih baik.

"Penampilan pemain Asia Tenggara menujukkan bahwa mereka sepenuhnya mampu bermain untuk tim-tim papan atas dunia," kata Kim Sang-sik, dilansir dari Thethao247.

Bahkan, lelaki yang kini adalah pelatih kepala tim nasional Vietnam itu menyebut ASEAN All Stars seharusnya bisa bantai Manchester United, bukan cuma satu gol saja.

Bek Persib Bandung, Kakang Rudianto senang bisa membantu ASEAN All Stars menang atas Manchester United di Stadion Nasional Bukit Jalil, Malaysia, Rabu (28/5/2025). [Arief Apriadi/Suara.com]
Bek Persib Bandung, Kakang Rudianto senang bisa membantu ASEAN All Stars menang atas Manchester United di Stadion Nasional Bukit Jalil, Malaysia, Rabu (28/5/2025). [Arief Apriadi/Suara.com]

Itu jika para pemainnya bisa melakukan penyelesaian akhir dengan bagus.

Baca Juga: Profil Maung Maung Lwin, Penjebol Gawang Manchester United yang Kalah dari ASEAN All Stars

Meski begitu, Kim Sang-sik sudah cukup puas karena tim yang dikalahkan olehnya adalah Manchester United.

"Kami memiliki kesempatan untuk mencetak lebih banyak gol dalam pertandingan melawan Manchester United, meskipun itu tidak mudah," terangnya.

"Saya sendiri sangat senang telah memiliki waktu untuk bekerja dengan para pemain top di Asia Tenggara," jelasnya.

Adapun dalam laga persahabatan itu, gol tim ASEAN All Stars dicetak oleh Maung Maung Lwin pada menit ke-71.

Bagi Kakang dan Malik, keduanya mencetak sejarah sebagai pemain pertama yang mengalahkan MU.

Jersey Malik Risaldi ditarik pemain Manchester United. (Dok. MU TV)
Jersey Malik Risaldi ditarik pemain Manchester United. (Dok. MU TV)

Hebatnya lagai, pemain Persib Bandung dan Persebaya Surabaya itu tampil solid meski bergabung sehari jelang pertandingan.

Kakang dan Malik juga menjadi pemain pertama Indonesia yang mengangkat piala di hadapan Bruno Fernandes dan kawan-kawan.

Pertandingan ini menjadi sorotan karena merupakan bagian dari kampanye promosi global klub Inggris tersebut.

Namun, performa Manchester United di atas lapangan justru jauh dari ekspektasi.

Menghadapi kombinasi pemain terbaik dari Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN All Stars, MU gagal menunjukkan dominasi, bahkan kerap kesulitan mengembangkan permainan.

Kekalahan ini jelas bukan hasil yang diharapkan oleh Manchester United dalam tur pramusim yang bertujuan membangun chemistry tim dan meningkatkan kepercayaan diri.

Dengan skuad bertabur bintang, hasil minor ini menyoroti pekerjaan rumah besar bagi Amorim, terutama dalam meracik taktik menyerang yang lebih efektif.

Secara historis, laga pramusim memang sering dijadikan ajang eksperimen. Namun, kekalahan dari tim regional seperti ASEAN All Stars tetap meninggalkan catatan tersendiri.

Di sisi lain, kemenangan ini menjadi prestasi membanggakan bagi ASEAN All Stars, menunjukkan bahwa perkembangan sepak bola Asia Tenggara patut diperhitungkan di level internasional.

Bagi ASEAN All Stars, hasil ini bukan hanya sekadar kemenangan di atas kertas, melainkan juga prestasi simbolis yang menunjukkan kekuatan kolektif dari kawasan yang selama ini kurang mendapat sorotan.

Penampilan solid dari seluruh lini, mulai dari pertahanan hingga serangan, membuat tim lawan kesulitan mengembangkan permainan.

Pertandingan ini sekaligus mempertegas bahwa sepak bola tidak lagi hanya soal nama besar, melainkan soal kesiapan, strategi, dan semangat juang.

ASEAN All Stars mungkin bukan tim yang dibentuk untuk jangka panjang, tetapi mereka sudah membuktikan bahwa dengan kolaborasi yang tepat, mereka bisa menciptakan kejutan besar di panggung internasional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI