Suara.com - Jelang bentrokan di Kualifikasi Piala Dunia 2026, ternyata timnas Indonesia dan China mempersiapkan senjata yang mirip.
Timnas Indonesia akan melanjutkan latihan di Jakarta usai pemusatan latihan atau TC di Bali berakhir.
Patrick Kluivert menjelaskan bahwa latihan di Jakarta akan difokuskan untuk berlatih skema bola mati jelang lawan Team Dragons.
Hal tersebut diharapkan skuad Garuda bisa mencuri gol dari set piece andai gagal melalui situasi terbuka atau open play.
"Untuk melakukan apa yang sudah kami lakukan di sini. Kami ingin berlatih lebih banyak set piee dan bersiap menghadapi China," ucap Patrick Kluivert.

Berkaca dari pertemuan pertama, tim Merah Putih memang harus memanfaatkan situasi bola mati.
Pasalnya China bermain dengan pertahanan sangat rapat, sehingga set piece bisa diandalkan untuk mencari gol.
Di sisi lain, China juga ternyata mempersiapkan senjata yang sama dengan timnas Indonesia yaitu memanfaatkan bola mati.
Branko Ivankovic telah memfokuskan anak asuhnya melatih bola mati dan menunjuk beberapa nama menjadi eksekutornya.
Baca Juga: 'Tim Kami Seperti Lelucon': Media China Pesimistis Jelang Lawan Timnas Indonesia
"Dalam latihan terakhir, timnas China juga menggelar latihan bola mati khusus," tulis laporan 163.com.
"Saat ini pemain seperti Wang Shangtuan, Wei Shihao, dan Xu Haoyang adalah kandidat utama untuk mengambil tendangan bebas," lanjutnya.
Bukan hanya itu, Team Dragons juga digembleng untuk mencoba empat variasi serangan agar bisa membongkar pertahanan skuad Garuda.
"Dalam lima hari, tim nasional menggelar total empat latihan keterampilan bola dan taktik yang melibatkan kompetisi tim. Ivankovic mencoba empat kombinasi serangan yang sangat berbeda," sambung laporan media China tersebut.
China melakukan simulasi pertandingan untuk melawan timnas Indonesia yang diprediksi bakal menggunakan formasi 3-4-3.
Pelatih asal Kroasia itu sibuk menentukan pemain yang akan menjadi starter ketika menghadapi Jay Idzes dkk.

"Staf pelatih sedang menggunakan waktu untuk menentukan susunan pemain utamabuat pertandingan tandang melawan Indonesia," beber laporan itu.
"Jawaban ini sangat dicari pelatih Ivankovic secara bertahap dalam tiga hari pelatihan ini," imbuhnya lagi.
China juga berupaya untuk meminimalisir pelanggaran saat bersua timnas Indonesia agar tak mendapatkan kerugian seperti dihukum penalti.
"Selain itu, staf pelatih juga mengingatkan para pemain untuk memperbaiki kebiasaan buruk dalam gerakan pribadi serta melakukan pelanggaran seminimal mungkin agar terhindar dari penalti," ungkap media China tersebut.
Adapun Patrick Kluivert optimis bahwa timnas Indonesia bakal tampil dominan ketika menghadapi skuad asuhan Branko Ivankovic.
"Tapi yang paling penting adalah bagaimana kita bermain, mereka yang harus melihat ke kami," ucap Patrick Kluivert.
"Karena kami bermain di kandang, kami harus bermain dominan dan mereka yang harus berhati-hati ke kita," sambung pelatih asal Belanda tersebut.
Walau begitu, Patrick Kluivert mengatakan bahwa pemain timnas Indonesia tidak boleh memandang remeh China.
Apalagi di pertemuan pertama China membuat kejutan dengan mengalahkan timnas Indonesia lewat skor 2-1.
"Kami tidak ingin meremehkan lawan tapi saya rasa China harus hati-hati dengan apa yang akan kami lakukan," tutupnya.
Terlepas dari itu, timnas Indonesia bisa finis di posisi kedua asalkan bisa mengalahkan China dan Jepang, dengan catatan Australia serta Arab Saudi mendapat hasil negatif di dua laga sisa.
Jika timnas Indonesia bisa mengakhiri di posisi dua klasemen, maka akan lolos langsung ke Piala Dunia 2026 bersama Jepang.