- Djed Spence mencetak sejarah sebagai pemain Muslim pertama yang dipanggil membela Timnas Inggris
- Perjalanan karier Spence penuh lika-liku, mulai dari kritik keras di Middlesbrough
- Kisah Spence menjadi inspirasi bagi jutaan anak-anak, khususnya Muslim di Inggris
Suara.com - Bek Tottenham Hotspur, Djed Spence, tengah mencuri perhatian publik sepak bola dunia.
Pemain berusia 25 tahun itu resmi dipanggil pelatih Thomas Tuchel ke skuad utama Inggris untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 menghadapi Andorra dan Serbia.
Pemanggilan ini bukan sekadar debut biasa. Spence akan mencatat sejarah sebagai pemain Muslim pertama yang membela Timnas Inggris.
Spence tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Ia mengaku terkejut sekaligus bangga bisa menorehkan sejarah penting dalam sepak bola Inggris.
“Ini sebuah berkah. Saya bahkan tak punya kata-kata. Ini hal besar bagi saya dan bagi iman saya,” ujar Spence dikutip dari The Sun
“Di momen-momen tergelap hidup saya, saya percaya Tuhan selalu di sisi saya. Begitu juga ketika saya berada di puncak, saya tetap bersyukur,” tambahnya.
Kehadiran Spence memberi inspirasi bagi jutaan anak-anak Muslim di Inggris dan Wales yang jumlahnya mencapai 3,9 juta jiwa. Ia sadar statusnya membawa pesan kuat.
“Jika saya bisa, kalian juga bisa. Bukan hanya untuk anak Muslim, tapi semua anak dengan keyakinan apa pun. Kerja keras dan keyakinan akan membawa hasil,” tegasnya.
Perjalanan Spence menuju timnas Inggris tidak mudah. Kariernya sempat diwarnai keraguan banyak pihak.
Baca Juga: Jerman Dipermalukan Slovakia, Schweinsteiger Ngamuk: Malu-Maluin Banget!
Saat masih di Middlesbrough, ia sempat mendapat kritik keras dari manajer Neil Warnock soal sikapnya.
Namun Spence membungkam semua keraguan ketika membawa Nottingham Forest promosi ke Premier League pada musim 2021/22.
Aksi ikoniknya saat merokok cerutu sambil mengangkat trofi play-off Championship jadi momen yang masih diingat publik. Performanya bersama Forest membuat Tottenham menebusnya seharga £15 juta.
Meski begitu, langkahnya di London Utara sempat tersendat. Antonio Conte, pelatih Spurs kala itu, secara terbuka menyatakan bahwa Spence bukan rekrutan pilihannya.
Situasi itu sempat membuat mental Spence jatuh. Ia dipinjamkan ke Rennes, Leeds, hingga Genoa sebelum akhirnya kembali ke Tottenham.
Performa konsisten Spence di bawah manajer baru Spurs, Thomas Frank, membuat Tuchel yakin memanggilnya.