Response Berkelas Stefano Lilipaly Soal Potensi Gantikan Marselino Ferdinan

Arief Apriadi Suara.Com
Kamis, 05 Juni 2025 | 16:34 WIB
Response Berkelas Stefano Lilipaly Soal Potensi Gantikan Marselino Ferdinan
Stefano Lilipaly secara mengejutkan mampu bersaing di Timnas Indonesia dan kini punya peluang besar untuk menggantikan peran Marselino Ferdinan dalam laga penting melawan China. [Dok. KitaGaruda]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Stefano Lilipaly secara mengejutkan mampu bersaing di Timnas Indonesia dan kini punya peluang besar untuk menggantikan peran Marselino Ferdinan dalam laga penting melawan China.

Penampilan impresif Lilipaly tercermin saat sesi internal gim Timnas Indonesia yang digelar sebagai bagian dari persiapan menghadapi dua laga terakhir di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Dalam sesi tersebut, pelatih Patrick Kluivert membagi skuad menjadi dua tim, yakni Tim A dan Tim B. Pertandingan berlangsung sengit dan berakhir dengan skor 4-3 untuk kemenangan Tim B.

Menariknya, Lilipaly muncul sebagai pahlawan Tim B dengan torehan hattrick.

Aksi gemilangnya ini tak hanya memperlihatkan kualitas teknik, tetapi juga konsistensi dan pengalaman yang masih ia miliki meski kini berusia 35 tahun. Hal ini menjadikannya pemain tertua dalam skuad Garuda saat ini.

Putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia dikabarkan akan digelar di kawasan Timur Tengah pada Oktober 2025. Andai lolos, Timnas Indonesia harus beradaptasi dengan cuaca panas khas negara-negara Arab. [Dok. KitaGaruda]
Putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia dikabarkan akan digelar di kawasan Timur Tengah pada Oktober 2025. Andai lolos, Timnas Indonesia harus beradaptasi dengan cuaca panas khas negara-negara Arab. [Dok. KitaGaruda]

Meski usia tidak lagi muda, Lilipaly tetap masuk dalam daftar 28 pemain yang dipanggil untuk menghadapi China di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (5/6/2025).

Situasi ini memberikan ruang bagi eks pemain Bali United itu untuk tampil sebagai starter, terlebih karena absennya beberapa pemain kunci.

Marselino Ferdinan harus menepi karena akumulasi kartu kuning. Selain itu, Ragnar Oratmangoen juga dipastikan absen lantaran belum pulih sepenuhnya dari masalah kesehatan.

Ketidakhadiran dua pemain tersebut membuka peluang besar bagi Lilipaly, yang memiliki fleksibilitas bermain sebagai gelandang serang maupun winger.

Baca Juga: Mirip Darwin Nunez, Striker 1,86 Meter China Siap Kembali Bikin Malu Timnas Indonesia

Menanggapi kemungkinan tersebut, Lilipaly memberikan komentar yang mencerminkan kedewasaan dan semangat kebersamaan.

“Ya saya di sini, main atau tidak main saya kasih maksimal untuk Timnas Indonesia,” ujar pemain kelahiran Belanda itu.

“Siapa pun yang main yang penting Indonesia menang, kita ada satu target yaitu lolos ke Piala Dunia,” lanjutnya penuh keyakinan.

Menariknya, kembalinya Lilipaly ke Timnas Indonesia setelah hampir dua tahun absen menjadi perhatian tersendiri.

Terakhir kali ia mengenakan seragam Merah Putih adalah saat laga persahabatan kontra Turkmenistan pada 8 September 2023.

Meski sempat terpinggirkan, performanya di Liga 1 musim ini bersama Borneo FC terbilang stabil dengan kontribusi 5 gol dan 4 assist dari 23 penampilan.

Sementara itu, pelatih Patrick Kluivert juga menunjukkan pendekatan berbeda dalam membentuk tim.

Beberapa jam sebelum pertandingan melawan China, PSSI merilis daftar 23 pemain final.

Dari daftar tersebut, dua pemain yang selama ini menjadi kepercayaan Shin Tae-yong, yakni Pratama Arhan dan Asnawi Mangkualam, harus tersingkir dari skuad.

Langkah Kluivert yang mencoret lima pemain termasuk dua bek sayap senior itu menandai transisi generasi dalam timnas.

Kini, sektor bek sayap diisi oleh nama-nama baru dan pemain diaspora seperti Calvin Verdonk, Nathan Tjoe-A-On, serta saudara kembar Yance dan Yakob Sayuri.

Di lini tengah, kepercayaan diberikan kepada pemain-pemain muda dan berdarah campuran seperti Thom Haye, Ivar Jenner, Joey Pelupessy, serta Stefano Lilipaly sendiri.

Adapun di lini depan, Rafael Struick, Ole Romeny, dan Ramadhan Sananta masih menjadi andalan untuk mendobrak pertahanan lawan.

Statistik juga berpihak kepada Garuda. Dari delapan laga terakhir, Indonesia mencatat dua kemenangan, tiga kali imbang, dan tiga kekalahan—lebih stabil dibandingkan China yang hanya mencetak dua kemenangan dan enam kekalahan.

Dengan komposisi pemain yang lebih segar dan didominasi oleh 18 pemain diaspora, Timnas Indonesia siap membalikkan sejarah pertemuan yang selama ini lebih banyak dimenangkan oleh China.

Kali terakhir Indonesia menang atas China adalah pada tahun 1987, tetapi performa terkini memberi harapan baru.

Sebagai negara Asia pertama yang tampil di Piala Dunia pada 1938, Indonesia kini kembali mengepak sayap dengan semangat baru, dan Stefano Lilipaly berada di tengah-tengah perjuangan itu—siap memberikan kontribusi maksimal, entah dari bangku cadangan atau sebagai starter.

Kontributor: Aditia Rizki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI