Suara.com - Wonderkids Liga Inggris Rp 5,21 miliar akhirnya bela Timnas Indonesia lawan Jepang. Timnas Indonesia bersiap menjalani pertandingan krusial melawan Jepang dalam laga terakhir Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Selasa, 10 Juni.
Kabar baik datang dari skuad Garuda, karena gelandang muda Marselino Ferdinan dipastikan bisa kembali memperkuat tim setelah absen akibat akumulasi kartu.
Dalam laga sebelumnya yang mempertemukan Indonesia dengan China pada 5 Juni lalu, Marselino bersama penjaga gawang naturalisasi Maarten Paes tidak bisa diturunkan.

Namun, dengan selesainya masa sanksi tersebut, keduanya sudah dapat dimainkan kembali.
Terutama Marselino, yang kehadirannya dinilai sangat penting untuk memperkuat lini serang Garuda.
Pemain yang kini membela Oxford United di Inggris itu bukan hanya kembali dalam kondisi bugar, tapi juga membawa peluang besar untuk langsung menjadi starter dalam laga hidup-mati melawan Jepang.
Meski pelatih Patrick Kluivert belum memberikan konfirmasi resmi soal starting eleven, performa dan kualitas Marselino menjadikannya kandidat kuat untuk mengisi posisi inti.
Kehadiran Marselino Ferdinan juga menambah kompetisi internal di skuad Garuda, terutama di sektor gelandang serang.

Situasi ini membuat setidaknya dua pemain Timnas Indonesia berpotensi kehilangan tempat utama.
Baca Juga: Dihujat usai Kritik Hadiah Rolex untuk Timnas, Ernest Prakasa Umumkan Pamit dari Twitter
Nama Ricky Kambuaya dan Egy Maulana Vikri menjadi sorotan dalam kemungkinan rotasi tersebut.
Dalam laga melawan China, Egy tampil cukup solid dengan kontribusi aktif di sektor depan.
Namun, kebutuhan untuk menjaga keseimbangan antara serangan dan pertahanan bisa menjadi alasan utama bagi pelatih untuk melakukan perubahan komposisi.
Marselino yang lebih fleksibel dalam memainkan berbagai peran di lini tengah dan depan, menjadi opsi strategis yang menjanjikan.
Jika merujuk pada karakteristik laga tandang menghadapi tim sekuat Jepang, Marselino lebih cocok dimainkan sejak menit awal.
![Performa gemilang Marselino Ferdinan bersama Oxford United dalam lanjutan EFL Championship sukses menarik perhatian sang pelatih, Gary Rowett. [Dok. IG Marselino Ferdinan]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/13/95297-marselino-ferdinan.jpg)
Sementara Ricky Kambuaya dinilai memiliki stamina dan kekuatan fisik untuk mendampingi gelandang lain seperti Thom Haye, Joey Pelupessy, atau Nathan Tjoe-A-On dalam skema gelandang bertahan maupun box-to-box.
Marselino diprediksi bakal diplot untuk mendukung pergerakan striker utama Indonesia, Ole Romeny, yang menjadi motor utama serangan Garuda.
Skema ini bisa memberikan fleksibilitas dan kreativitas lebih di lini depan, terutama dalam membongkar pertahanan Jepang yang biasanya tampil dengan disiplin tinggi.
Menariknya, Jepang dalam laga kali ini tidak akan tampil dengan kekuatan penuh, mengingat mereka sudah memastikan lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.
Situasi tersebut bisa menjadi celah yang dimanfaatkan Indonesia untuk mencuri poin penting di laga pamungkas ini.
Pertandingan melawan Jepang juga akan menjadi ujian mental dan teknis bagi Marselino Ferdinan, yang kini menginjak usia 20 tahun.
Dikenal memiliki visi bermain dan kemampuan olah bola di atas rata-rata, Marselino diharapkan bisa memberikan kontribusi maksimal untuk mengangkat performa timnas.
Jika tampil konsisten, laga ini juga bisa menjadi panggung pembuktian Marselino di level internasional.
Sebagai pemain muda yang sudah lama jadi bagian proyek jangka panjang PSSI, Marselino punya potensi menjadi kunci permainan Indonesia di masa mendatang.
Selain kepentingan pertandingan itu sendiri, laga kontra Jepang juga membawa dampak besar terhadap posisi Indonesia di klasemen.
Dengan tambahan poin, peluang Indonesia untuk melaju ke fase berikutnya atau bahkan mendapatkan tiket otomatis Piala Dunia 2026 bisa tetap terjaga.
Marselino sendiri sebelumnya sempat mencetak beberapa gol penting untuk Timnas U-23 dan senior, menunjukkan bahwa dirinya bukan hanya pemain potensial, tapi juga produktif dalam menyelesaikan peluang.
Ini menjadi alasan kuat mengapa banyak pihak menilai Marselino layak kembali mengisi posisi inti.
Dari segi strategi, pelatih Patrick Kluivert tampaknya akan memaksimalkan semua opsi yang tersedia.
Rotasi pemain akan menjadi bagian dari taktik untuk menjaga intensitas permainan melawan Jepang yang dikenal kuat secara teknis dan taktis.
Di sinilah Marselino bisa menjadi pembeda.
Dengan kondisi fisik yang prima dan motivasi tinggi, Marselino Ferdinan bisa menjadi kartu truf dalam duel terakhir ini.
Apalagi, kemenangan atas Jepang tidak hanya memberi poin, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di percaturan sepak bola Asia.