Dengan ketahanan fisik dan kemampuan membangun serangan dari belakang, Diks dinilai cocok jika pelatih membutuhkan skema fleksibel.
Jordi Amat Bawa Pengalaman Internasional

Jordi Amat menjadi pilihan yang membawa ketenangan dan pengalaman.
Pemain yang pernah mencicipi kompetisi La Liga dan Liga Super Malaysia ini dikenal stabil dalam menjaga lini pertahanan. Jika Amat diturunkan, skema pertahanan kemungkinan akan menempatkannya di posisi bek tengah sentral.
Sementara itu, Jay Idzes dapat bergeser ke kanan dan Justin Hubner ke kiri untuk menjaga keseimbangan formasi.
Calvin Verdonk, Alternatif Menarik dari Lini Samping
![Pemain Timnas Indonesia, Calvin Verdonk mengaku terbuka meninggalkan NEC Nijmegen. [Dok. IG Calvin Verdonk]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/23/62401-calvin-verdonk.jpg)
Calvin Verdonk, yang bermain untuk NEC Nijmegen, juga menjadi opsi potensial. Walau posisi aslinya adalah bek kiri, Verdonk punya kemampuan adaptasi tinggi untuk tampil di jantung pertahanan.
Jika Verdonk diplot sebagai bek tengah, maka posisinya di sisi kiri bisa diisi oleh sejumlah pemain pelapis seperti Dean James, Yance Sayuri, Pratama Arhan, atau Shayne Pattynama.
Rotasi ini bisa memberi warna baru sekaligus menambah kedalaman skuad.
Baca Juga: Eksklusif dari Jepang: Banyak Suporter Indonesia Terlanjur Booking Hotel di Tokyo, Ini Penyebabnya
Pentingnya Soliditas Lini Belakang di Laga Krusial
Pertandingan melawan Jepang bukan sekadar penentu klasemen, tapi juga menjadi ujian kekuatan mental dan kedalaman tim.
Jepang, yang dikenal sebagai salah satu kekuatan utama sepak bola Asia, punya catatan impresif dalam produktivitas gol dan penguasaan bola.
Oleh karena itu, soliditas lini pertahanan menjadi elemen vital dalam strategi Timnas Indonesia.
Meskipun kehilangan Ridho akan menjadi kerugian, Timnas Indonesia terbukti memiliki barisan bek yang tangguh dan adaptif.
Rotasi pemain bukan hal baru dalam sepak bola modern, terutama ketika memasuki fase kompetisi dengan jadwal padat dan risiko cedera meningkat.