Malaysia Disebut Bakal Hancurkan Timnas Indonesia? Harga Skuadnya Saja Jomplang!

Arief Apriadi Suara.Com
Senin, 16 Juni 2025 | 11:57 WIB
Malaysia Disebut Bakal Hancurkan Timnas Indonesia? Harga Skuadnya Saja Jomplang!
Malaysia Disebut Bakal Hancurkan Timnas Indonesia? Harga Skuadnya Saja Jomplang!(Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Persaingan klasik antara Timnas Indonesia dan Malaysia kembali menghangat, bukan hanya di atas lapangan, tetapi juga dalam hal kualitas serta nilai pasar skuad masing-masing tim.

Perbedaan mencolok antara kedua tim ini membuat banyak pihak membandingkan kekuatan masing-masing, termasuk pengamat sepak bola dari negara tetangga.

Berdasarkan data Transfermarkt terbaru, total nilai pasar skuad Timnas Indonesia mencapai angka fantastis sekitar Rp554 miliar, jauh meninggalkan Timnas Malaysia yang "hanya" berada di kisaran Rp241 miliar.

Ketimpangan harga ini menunjukkan betapa jomplangnya level pasar para pemain dari dua rival ASEAN tersebut.

Pemain termahal di kubu Indonesia adalah Mees Hilgers, bek keturunan Belanda yang saat ini membela FC Twente di Eredivisie Belanda.

Nilai pasarnya ditaksir mencapai Rp112 miliar, hampir setengah dari total nilai pasar seluruh skuad Malaysia.

Kehadiran pemain diaspora seperti Hilgers mencerminkan keseriusan Indonesia dalam membangun tim yang kompetitif di level internasional.

Sebaliknya, di kubu Malaysia, pemain termahal adalah Imanol Machuca, pemain asing asal Argentina yang bermain untuk klub kaya raya Johor Darul Ta’zim.

Nilai pasarnya berkisar di angka Rp43 miliar, terpaut jauh dari Hilgers. Namun, apakah selisih nilai pasar tersebut otomatis membuat Indonesia lebih unggul?

Baca Juga: Jay Idzes OTW Gabung Udinese, Media Italia: Ideal Jadi Suksesor Pemain Rp 312,87 Miliar

Menariknya, meski secara pasar pemain terlihat inferior, pengamat sepak bola asal Vietnam, Quang Huy, justru menyebut bahwa Malaysia kini bisa menghancurkan Timnas Indonesia jika keduanya bertemu.

“Saya benar-benar tidak bisa memprediksi tim saya akan kalah,” ucap Quang Huy usai Malaysia membantai Vietnam 4-0 dalam Kualifikasi Piala Asia 2027, dikutip dari Soha.vn. Ia menilai tim Harimau Malaya sudah mengalami lonjakan kualitas yang sangat signifikan, terutama setelah mendatangkan sejumlah pemain naturalisasi asal Amerika Latin dan Eropa.

“Dalam hati saya, kalah tipis masih bisa diterima. Tapi setelah melihat bagaimana mereka bermain, saya mengerti bahwa Malaysia punya kekuatan besar,” tambahnya.

Ia juga menyebut, “Jika Malaysia melawan Timnas Indonesia, saya merasa Indonesia tidak akan mampu bersaing. Malaysia punya pemain yang lebih bagus dan sepak bola mereka sangat langsung, sangat ‘Eropa’.”

Naturalisasi Agresif: Malaysia 'Mainkan' Kartu Latin dan Eropa

Timnas Malaysia. (soha.vn)
Timnas Malaysia. (soha.vn)

Perkembangan Malaysia memang mengejutkan banyak pihak. Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) mengambil langkah agresif dengan menaturalisasi pemain-pemain asing berkualitas tinggi seperti Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, hingga sang bintang Imanol Machuca.

Para pemain ini berasal dari negara dengan tradisi sepak bola kuat seperti Argentina, Brasil, dan Spanyol, bahkan beberapa di antaranya pernah tampil di liga top Eropa dan Amerika Latin.

Contohnya, Garces adalah bek tangguh yang sempat bermain untuk Deportivo Alaves di LaLiga Spanyol. Ia bahkan menyatakan rasa bangganya bisa memperkuat Malaysia dan siap memberikan segalanya demi Harimau Malaya.

“Menjadi bagian dari pemain tim nasional Malaysia adalah suatu kehormatan yang luar biasa,” ujarnya.

Namun, proses naturalisasi ini tak lepas dari kontroversi. Beberapa pihak menuding bahwa Malaysia "membeli" pemain asing tanpa latar belakang atau ikatan darah dengan negeri Jiran.

Akun sepak bola asal Uruguay, @LaCeleste, bahkan menyindir proses ini sebagai upaya manipulatif.

“Saya yakin 100 persen, tidak ada satu pun pemain Argentina yang kakek dan nenek mereka berasal dari Malaysia. Mereka (Malaysia) sedang 'membeli' pemain. Pasti FIFA akan melarang jika ada negara Asia lain yang protes,” tulis akun tersebut.

Timnas Indonesia Tak Boleh Terlena Harga Pasar

Dengan skuad penuh pemain diaspora yang bermain di liga top Eropa seperti Emil Audero, Sandy Walsh, Thom Haye, hingga Nathan Tjoe-A-On, Timnas Indonesia memang terlihat lebih “mahal”. Tapi seperti yang ditegaskan Quang Huy, sepak bola tidak melulu tentang angka dan harga.

Malaysia kini mengandalkan gaya bermain yang lebih direct, disiplin, dan berkarakter Eropa. Hal ini dapat menjadi ancaman serius bagi Timnas Indonesia yang kerap mengandalkan permainan kombinasi dengan intensitas tinggi.

Jika tak waspada dan tampil tanpa kekompakan, bukan tak mungkin Timnas Indonesia akan kerepotan menghadapi skuad 'impor' Malaysia di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 mendatang.

Kontributor : Imadudin Robani Adam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI