Suara.com - Bagaimana kondisi sepak bola Israel di tengah hujan rudal Iran? Situasi Timur Tengah memanas pasca perang Iran Israel sejak akhir pekan lalu.
Perang Iran-Israel pecah sejak akhir pekan lalu, Jumat 13 Juni 2025. Perang ini dimulai saat militer negara Zionis itu menyerang instalasi militer milik Iran.
Iran tak tinggal diam. Serangan rudal dimulai sejak Sabtu (14/6) hingga Minggu dinihari menghujani wilayah Israel dan mengakibatkan 13 orang tewas dan 200 orang lainnya mengalami luka-luka.
Kondisi perang yang dialami oleh Israel berdampak pada sepak bola mereka. Menurut laporan sejumlah media Israel, para pemain asing ogah kembali ke klub masing-masing.
![Pelatih Korban Shin Tae-yong Terjebak di Perang Iran vs Israel [Tangkap layar X]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/16/14070-perang-iran-vs-israel.jpg)
Situasi ini tentu tidak menguntungkan bagi klub-klub Israel. Pasalnya klub-klub papan atas Israel seharusnya di minggu-minggu ini sudah mempersiapkan untuk musim berikutnya.
Salah satu pemain asing di Liga Israel, Miguel Vitor saat ini masih berada di Portugal.
Ia seperti dilaporkan media Israel baru akan kembali jika situasinya sudah aman.
"Miguel Vitor menjelaskan kepada pihak klub Hapoel Beer Sheva bahwa ia akan kembali jika situasinya memungkinkan," ulas salah satu media Israel seperti dikutip Suara.com, Senin (16/6).
Sementara itu, full back Hapoel Beer lainnya, Helder Lopes yang direncanakan akan memperpanjang kontrak juga belum bisa tanda tangan.
Baca Juga: Api Membara dari Iran, Presiden Ajak Negara Muslim Bersatu Melawan Israel
Pihak klub Hapoel Beer sendiri sebenarnya dijadwalkan akan melakukan pemusatan latihan di Polandia. Namun sampai saat ini para pemain belum bisa berangkat karena seluruh penerbangan di Israel ditutup.
Sejumlah pemain dari klub Israel lainnya, seperti Roy Levi, Ofir Davidzada, hinga Igor Zlatanovich belum bisa terbang ke Israel karena penerbangan mereka dibatalkan.
Sementara itu, pemain asing yang masih tertahan di Israel seperti Stanislav Bilenkyi mengaku tidak takut dengan serangan rudal yang dilakukan oleh militer Iran.
Stanislav Bilenkyi yang merupakan pemain asal Ukraina itu mengatakan bahwa ia akan tetap tinggal di Israel meski rudal-rudal Iran terus menghantam.
Pemain klub Israel itu menegaskan bahwa sampai saat ini ia masih merasa aman. Meski diakui bahwa ada rasa cemas yang datang.
"Kami merasa aman di sini bahkan saat insiden semacam itu terjadi. Situasinya tenang hampir sepanjang waktu tetapi kamu selalu menunggu dan ada sedikit kecemasan yang tidak dapat dihindari," ucapnya.
Menurutnya, rumah-rumah di Israel memiliki alat pemadam kebakaran sendiri. Stanislav Bilenkyi mengatakan bahwa kondisi paling sulit ialah jika harus mengungsikan anak-anaknya ke tempat penampungan.
"Satu-satunya hal yang sulit adalah pergi ke tempat penampungan di tengah malam bersama anak kecil, tetapi keselamatan lebih penting," sambung pemain klub Israel itu.
![Kesombongan Pemain Klub Israel: Kami Tak Takut dengan Rudal Iran! [Instagram Stanislav Bilenkyi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/16/96807-stanislav-bilenkyi.jpg)
Sementara itu, aksi balasan militer Iran ini dikomentari pesepak bola Sardar Azmoun. Lewat akun Instagram miliknya, striker klub UEA Shabab Al-Ahli itu memuji tindakan balasan Pasukan Garda Revolusi Iran.
Sardar Azmoun dengan tegas menyebut bahwa tindakan pasukan Garda Revolusi Iran sebagai pejuang pemberani.
Ia juga memberikan dukungan dan doa untuk masyarakat kota Tabriz, Iran yang jadi sasaran rudal milik Israel.
"Tabriz akan berdiri kokoh dan para pejuang pemberani akan memastikan bahwa Iran tak pernah gentar," tulis Azmoun seperti dikutip Suara.com, Senin (16/6).
"Musuh sedang bertekuk lutut," tegas eks pemain AS Roma itu.
Pernyataan serupa juga diungkap oleh gelandang serang keturunan Swedia-Iran, Saman Ghoddos.
Menurut Ghoddos, tindakan militer Iran akan selalu mendapat dukungan dari masyrakat.
"Kami semua mendukung para pejuang heroik kami," ungkap eks pemain Brentford tersebut.
Sementara itu, bos klub Iran Persepolis Reza Darvish juga mengutarakan rasa suka cita atas serangan balasan kepada Israel.
"Musuh zionis harus ingat dan tahu bahwa meskipun kami tidak semua percaya pada nilai-nilai yang sama, meskipun kami kadang-kadang memiliki masalah, kami semua akan berjuang dengan satu hati dan satu bahasa," tegasnya.
"Orang-orang pemberani Iran layak mendapatkan semua berkah dan harapan terbaik," sambungnya.
"Musuh perlu tahu bahwa rakyat Iran bersedia mati demi tanah mereka, dan bahwa hukuman balasan akan segera tiba," tegas Reza Darvish.