Suara.com - Talenta pemain keturunan Indonesia tidak ada habisnya, satu nama yaitu Finn Dicke yang punya harga Rp4,35 miliar bisa jadi pesaing Joey Pelupessy di lini tengah.
Joey Pelupessy merupakan pemain naturalisasi yang kehadirannya dianggap sebagai pelengkap di lini tengah.
Pemain yang berkarier di Lommel SK tersebut memang tidak mencolok secara skill, tapi kehadirannya di sektor gelandang bisa menjadi jangkar bagi tim.
Akan tetapi, usia Joey Pelupssey sudah tidak lama lagi yaitu 32 tahun.
Maka dari itu, Patrick Kluivert harus menemukan penerusnya jika sewaktu-waktu Joey Pelupessy menurun.
![Pemain Keturunan Finn Dicke Masuk Radar PSSI, Eks Anak Buah Ronald Koeman Terpukau [Tangkap layar Youtube]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/13/66932-finn-dicke.jpg)
Salah satu nama yang bisa menjadi pesaing bagi gelandang 32 tahun tersebut adalah Finn Dicke yang memiliki keturunan Indonesia.
Finn Dicke mungkin belum dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, namun di balik nama Belandanya, tersimpan kisah menarik mengenai darah Nusantara yang mengalir dalam tubuhnya.
Berdasarkan informasi dari akun sepak bola @futboll.indonesiaa, Finn memiliki darah Indonesia dari neneknya yang berasal dari Jakarta.
Secara spesifik, disebutkan bahwa nenek dari pihak ayah Finn Dicke lahir di Jakarta.
Baca Juga: Pemain Keturunan Jawa Dipanggil Timnas Indonesia! Punya Nenek Asal Jawa Timur
Hal itu berarti, meskipun lahir dan besar di Belanda, Finn Dicke tetap memiliki hubungan darah langsung dengan Indonesia.
Fakta ini yang kemudian menjadi dasar kuat bagi PSSI untuk memasukkan namanya dalam proyek naturalisasi pemain keturunan.
Lantas bagaimana performa Finn Dicke yang masih berusia 20 tahun ini.
Sebagai gelandang bertahan, pemain yang lahir di Den Haag tersebut punya postur tinggi menjulang 1,89 meter.
Fisiknya yang tinggi kekar itu menjadi modal bagus untuknya sebagai filter pertahanan di lini tengah.
Nah, di usianya yang masih muda yakni 20 tahun, Finn Dicke juga telah menembus tim utama.
![Melacak Darah Indonesia Finn Dicke, Gelandang Serba Bisa Eligible Bela Garuda. [Dok. IG Finn Dicke]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/11/22711-melacak-darah-indonesia-finn-dicke-gelandang-serba-bisa-eligible-bela-garuda.jpg)
Di musim 2024/2025, Finn Dicke menjalani masa peminjaman di SK Beveren yang mentas di kasta kedua Liga Belgia.
Gelandang bertahan potensial ini tampil dalam 16 pertandingan di semua kompetisi bersama SK Beveren dengan sumbangan dua assist.
Selain itu, Finn Dicke juga pernah dipanggil ke Belanda U-18 sebanyak tiga kali yang menunjukkan dirinya memiliki potensi besar.
Melihat performa di klub dan level internasional, ia bisa jadi pesaing Joey Pelupessy andai diproses naturalisasi timnas Indonesia.
Bahkan PSSI dikabarkan sudah menghubungi Finn Dicke untuk memintanya memperkuat skuad Garuda.
Nah, kabar PSSI menghubungi Finn Dicke tersebut dilaporkan oleh Instagram @futboll.indonesiaa.
"Dua pemain keturunan posisi gelandang sudah di hubungi PSSI, tinggal nunggu hasil lobi dari federasi," tulisnya.
Menariknya muncul spekulasi dua nama yang pemain keturunan tersebut, salah satunya adalah Finn Dicke.
Profil Singkat Finn Dicke
Finn Dicke lahir di Den Haag, Belanda, pada tahun 2004. Meski masih berusia 20 tahun, ia telah menapaki karier profesional di dunia sepak bola Eropa. Ia memulai dari akademi ADO Den Haag dan sempat tampil untuk tim senior pada musim 2021/2022.
Saat ini, Finn dikontrak oleh klub Portugal Estoril Praia, namun tengah menjalani masa peminjaman ke klub Belgia, SK Beveren.
Fenomena pemain keturunan semakin sering menghiasi perjalanan sepak bola Indonesia. Dengan latar belakang nenek dari Jakarta, Finn Dicke bisa menyusul jejak pemain-pemain seperti Ivar Jenner dan Rafael Struick yang sudah terlebih dahulu bergabung dengan Timnas Indonesia melalui jalur keturunan.
Asal-usul Finn Dicke menjadi simbol dari diaspora Indonesia yang tersebar di berbagai penjuru dunia. Meskipun ia besar di Eropa dan memiliki kewarganegaraan Belanda, akar identitas dari keluarga ayahnya membuka jalan bagi keterhubungan kembali dengan tanah leluhurnya.