Suara.com - Media Belanda, Twente Insite, menyoroti keputusan bek tengah Mees Hilgers yang menyatakan keinginannya untuk meninggalkan FC Twente setelah 14 tahun membela klub tersebut, dan menganggap sang pemain belum mencapai potensi terbaiknya selama berkarier di De Grolsch Veste.
Hilgers, yang menembus tim utama FC Twente sejak 2021, awalnya dianggap sebagai salah satu bek muda paling menjanjikan di Eredivisie, namun performanya dinilai tidak berkembang menjadi sosok tak tergantikan di klub.
Meskipun pada 2022 sempat dikaitkan dengan Feyenoord dan diprediksi akan segera melangkah ke level yang lebih tinggi, Hilgers justru memperpanjang kontraknya setahun kemudian dan tetap bertahan di Enschede.
Menurut Twente Insite, stagnasi perkembangan itu menjadi alasan utama mengapa Hilgers tak kunjung hengkang ke klub besar atau liga top Eropa meski memiliki kualitas bertahan yang mumpuni.
"Hal itu juga berkaitan dengan fakta bahwa pemain kelahiran Amersfoort itu tidak pernah benar-benar mampu melangkah lebih jauh," tulis Twente Insite dikutip Suara.com pada Sabtu (21/6/2025).
"Hilgers belum berkembang menjadi pemain yang tak terhentikan bagi FC Twente dalam beberapa tahun terakhir."
"Namun, ia akan tetap menjadi pemain yang menarik bagi banyak klub, karena Hilgers adalah dan tetap menjadi bek yang hebat."
Dengan usianya yang kini 24 tahun, Hilgers merasa waktunya telah tiba untuk mencari tantangan baru demi mengasah kemampuan dan membuktikan potensi sejatinya.
Pertanyaan yang mengemuka kini adalah: liga mana yang cocok untuk perkembangan Hilgers selanjutnya, mengingat ia belum terbukti benar-benar dominan di Eredivisie?
Baca Juga: Lawan Tim Timur Tengah September Nanti, Timnas Indonesia Tetap Pakai Stadion GBK
![Klub-klub Eropa Saling Sikut Demi Rekrut Bek Timnas Indonesia Berbandrol Rp112 M [Instagram Mees Hilgers]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/19/74991-mees-hilgers.jpg)
Beberapa opsi yang dipertimbangkan media Belanda meliputi Premier League, Serie A, Liga Portugal, atau bahkan Super Lig Turki, sementara opsi bertahan di Belanda juga belum tertutup.
Dari sisi teknis, Hilgers dikenal sebagai bek yang kuat dalam duel satu lawan satu, disiplin posisi, dan cukup tenang saat menguasai bola, meskipun masih perlu meningkatkan aspek kepemimpinan dan konsistensi.
Fleksibilitas dan kemampuannya membaca permainan membuatnya tetap menarik di mata banyak klub, namun ia perlu menemukan lingkungan kompetitif yang mampu menstimulasi pertumbuhan performanya.
Meski belum memenuhi ekspektasi penuh di FC Twente, Hilgers masih dianggap sebagai aset berharga yang bisa berkembang pesat di klub dan kompetisi yang tepat.
Hilgers diyakini akan membuat keputusan besar dalam waktu dekat, yang bukan hanya akan mengubah kariernya, tetapi juga membuka peluang menjadi bek tengah inti di Timnas Indonesia.
Ya, meski berstatus pemain abroad yang berkarier di Eropa, Hilgers tidak serta merta menjadi pemain andalan di lini belakang skuad Garuda.
Sejak era pelatih Shin Tae-yong, Hilgers jarang bermain. Rizki Ridho justru menjadi kepercayaan pelatih untuk bertandem dengan Jay Idzes dan Justin Hubner.
Sementara di era Patrick Kluivert, peruntungan Mees Hilgers masih sama. Dia jadi cadangan Rizki Ridho, dan baru bermain saat bek Persija Jakarta itu mendapat hukuman akumulasi kartu kuning kontra Jepang pada 10 Juni lalu.
Jika ia bisa menemukan klub yang memberi jam bermain reguler dan tantangan kompetitif, bukan tidak mungkin Mees Hilgers bisa mencapai potensi yang diprediksi banyak pengamat.
Pindah ke luar Belanda mungkin menjadi jalan terbaik untuk menghindari stagnasi dan memulai era baru dalam perjalanan kariernya.
Namun demikian, keputusan tersebut harus diperhitungkan matang agar tidak menjadi langkah yang terlalu cepat atau justru menghambat proses adaptasinya.
Dalam situasi saat ini, klub-klub dari liga menengah Eropa bisa menjadi jembatan ideal sebelum melangkah ke lima liga top dunia.
Dengan kualitas dasar yang dimiliki, masa depan Hilgers masih terbuka lebar asalkan ia berada di tangan pelatih yang mampu mengembangkan bakatnya secara maksimal.
Twente Insite menegaskan bahwa meskipun Hilgers belum menjadi pilar utama Twente, ia tetap memiliki masa depan cerah jika berani mengambil langkah berani dan tepat.
Kontributor : Imadudin Robani Adam